Di Tengah Gejolak Global, BI Nilai NPI Tetap Terjaga Dengan Baik
Thursday, August 22, 2019       15:47 WIB

Ipotnews - Di tengah kondisi perekonomian global yang kurang kondusif, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) menunjukkan ketahanan eksternal tetap terjaga dengan baik, seperti terlihat pada data triwulan II 2019, di mana NPI ditopang berlanjutnya surplus neraca transaksi modal dan finansial sebesar USD7,1 miliar.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (22/8). Tetap baiknya NPI ini sebagai akibat dari prospek perekonomian Indonesia yang tetap positif dan daya tarik investasi keuangan domestik yang masih tetap tinggi. Meskipun pada periode tersebut guncangan ekonomi global masih berlanjut karena efek perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Sementara itu, lanjut Perry, defisit neraca transaksi berjalan meningkat dari USD7,0 miliar (2,6 persen dari PDB) pada triwulan I 2019 menjadi USD 8,4 miliar (3,0 persen dari PDB). Hal ini dipengaruhi oleh perilaku musiman repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri. Selaib itu juga dampak volume perdagangan dunia dan harga komoditas yang turun.
"Dengan perkembangan tersebut, NPI sampai dengan semester I 2019 tetap surplus sebesar USD0,4 miliar, meskipun pada triwulan II 2019 mengalami defisit USD2 miliar," ujar Perry.
Ke depan, kata Perry, ketahanan eksternal diprakirakan akan tetap baik yanh ditopang oleh berlanjutnya surplus neraca modal dan finansial. Kemudiam juga terkendalinya defisit transaksi berjalan yang pada tahun 2019 dan 2020 diprakirakan dalam kisaran 2,5 - 3 persen dari PDB.
Perr juga menambahkan, posisi cadangan devisa Indonesia tetap kuat dimana pada akhir Juli 2019 tercatat USD125,9 miliar. Jumlah ini setara dengan pembiayaan 7,3 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA)," pungkas dia. (Marjudin)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM