Ipotnews - Hari ini mata uang upiah kembali tak berdaya melawan keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS). Meski demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan nilai tukar rupiah akan tetap stabil.
"Secara resmi di dalam negeri memang akhir bulan ada tekanan dari sisi permintaan, permintaan repatriasi, pembayaran, sementara di luar negeri ada beberapa di pasar keuangan, terutama di Argentina, kemudian perundingan perdagangan dan lain sebagainya," ujar Perry di Jakarta, Jumat (3/5).
Perry memastikan, pihaknya tetap konsisten melakukan stabilisasi terhadap nilai tukar. Ia optimistis rupiah akan segera menguat kembali. "Di kuartal-III dan selanjutnya nilai tukar stabil dan meningkat," tuturnya.
Sebagai informasi saja, hingga pukul 14:45 WIB, kurs rupiah terhadap dolar AS masih bernaung di level Rp14.270 atau turun 15 poin atau 0,11 persen dibandingkan posisi perjanjian perdagangan kemarin (2/5).
Bukan hanya jatuh, hari ini rupiah juga menjadi yang paling lemah di antara mata uang utama Benua Kuning lainnya. Hanya yen Jepang, dolar Taiwan, dan rupee India saja yang masih bisa melawan dolar AS hari ini. Keperkasaan dolar AS mulai memuncak setelah kemarin Bank Sentral AS, The Fed terindikasi berhenti menerima sikap ( stance ) kalem (dovish).
(Sigit)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM
