Dolar Perkasa, Emas di Jalur Penurunan Mingguan Pertama dalam Lima Pekan
Friday, July 23, 2021       13:11 WIB

Ipotnews - Harga emas melemah, Jumat, menuju penurunan mingguan pertama dalam lima pekan, karena dolar yang lebih kuat membuat  bullion  kurang menarik dan mengimbangi dukungan dari penurunan imbal hasil US Treasury dan data ekonomi yang suram.
Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi USD1.804,52 per ounce pada pukul 12.31 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Jumat (22/7). Emas mencatatkan pelemahan 0,4% sejauh minggu ini. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat berkurang 0,1% menjadi USD1.804,20 per ounce.
"Emas menjadi alternatif bagi  paper currency  dan dengan melihat dolar sedikit lebih tinggi adalah katalis yang menekan emas kembali," kata analis DailyFX, Ilya Spivak.
Indeks Dolar (Indeks DXY) bertahan di dekat level tertinggi tiga setengah bulan terhadap sekeranjang saingannya dan menuju kenaikan mingguan kedua berturut-turut. Penguatan dolar membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Selera risiko di pasar keuangan yang lebih luas untuk sebagian besar pekan ini cenderung rapuh karena kekhawatiran atas varian Delta virus korona yang berdampak pada pemulihan ekonomi global, mengirim investor untuk berlindung dalam dolar.
"Kami memperkirakan emas akan tetap dalam kisaran terikat dalam beberapa pekan mendatang. Namun, inflasi akan tetap menjadi pendorong utama harga emas dalam beberapa bulan mendatang, mendukung harga dalam jangka pendek," kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan.
Kini, fokus bergeser ke pertemuan Federal Reserve minggu depan untuk petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan moneter di masa mendatang.
Bank Sentral Eropa, Kamis, berjanji untuk mempertahankan suku bunga pada rekor terendah untuk beberapa waktu.
Menawarkan sedikit kelonggaran untuk emas, imbal hasil US Treasury menyusut setelah lelang surat utang bertenir 10-tahun senilai USD16 miliar ditawar pada rekor terendah.
Di sisi teknikal, emas spot dapat menguji ulang resistance di level USD1.810 per ounce, penembusan ke atas yang dapat mendorong kenaikan menuju kisaran USD1.815-1.825, menurut analis teknikal  Reuters , Wang Tao.
Perak tergelincir 0,3% menjadi USD25,38 per ounce dan berada di jalur untuk mencatat penurunan mingguan ketiga.
Paladium naik 0,3% menjadi USD2.727,01 per ounce, dan platinum mendatar di USD1.092,40 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM