Dolar Relatif Flat, Yen Tertahan di Dekat Level Terendah Tiga Pekan
Wednesday, November 11, 2020       04:25 WIB

Ipotnews - Dolar relatif stabil, Selasa, dan yen bertahan di dekat posisi terendah tiga pekan, karena investor tetap optimistis tentang kemajuan menuju vaksin Covid-19 dan pasar mata uang mencerna pergerakan besar pada sesi Senin.
Raksasa farmasi Amerika Serikat, Pfizer, dan mitranya dari Jerman, BioNTech, Senin, mengatakan uji klinis berskala besar menunjukkan vaksin mereka lebih dari 90% efektif dalam mencegah Covid-19, berita yang mendorong minat baru terhadap risiko yang mengangkat pasar global.
Kenaikan dolar pada sesi Senin sebesar 0,5%, kata para analis, disebabkan investor berhenti dari  long position  di mata uang  safe-haven  utama lainnya seperti yen Jepang dan franc Swiss, demikian laporan  Reuters  dan  Xinhua,  di New York, Selasa (10/11) atau Rabu (11/11) pagi WIB.
Dolar AS relatif flat versus sekeranjang enam mata uang utama lainnya, mendekati level tertinggi sesi sebelumnya, karena pelaku pasar menolak untuk mendorongnya lebih jauh seiring ketidakpastian tentang bagaimana atau kapan vaksin tersebut bakal diluncurkan. Indeks Dolar (Indeks DXY) hanya naik tipis 0,02% menjadi 92,7513.
Imbal hasil US Treasury mempertahankan kenaikan Senin, dan selisih antara surat utang bertenor dua tahun dan 10 tahun sedikit melebar, dalam perdagangan yang berombak. Indeks saham Wall Street dan Eropa juga tetap stabil.
"Hari ini (Selasa) sedikit tenang dari apa yang telah kita lihat dalam beberapa hari terakhir," kata Minh Trang, Trader Silicon Valley Bank. "Saya tidak keberatan sedikit jeda. November sangat, sangat menarik."
Neil Jones, Kepala Penjualan FX Mizuho, memperkirakan pergerakan  risk-on  akan bertahan.
"Kita membutuhkan kejelasan dalam hal distribusi, kuantitas,  timeline,  dan kepada siapa," kata Jones mengacu pada harapan vaksin virus korona. "Secara seimbang, optimisme itu akan tetap ada untuk saat ini."
Dolar kehilangan sekitar 1,4% bulan ini sampai kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika menjadi jelas selama akhir pekan lalu.
Yen, yang mengalami penurunan satu hari terbesar sejak Maret setelah pengumuman vaksin tersebut, sedikit berubah pada sesi Selasa di 105,28 yen terhadap dolar. Yen awalnya mengembalikan sebagian dari kerugian dari hari sebelumnya.
Franc Swiss naik sedikit, dengan dolar menguat tipis 0,1% menjadi 0,914 franc setelah melambung 1,5% pada sesi Senin.
"Menyusul euforia reaksi pasar seperti itu, pertanyaan yang sekarang muncul adalah apakah ini dibenarkan atau mungkin dibesar-besarkan," kata analis Commerzbank, You-Na Park-Heger dalam sebuah catatan kepada klien.
Kemungkinan katalisator bagi perubahan nilai tukar di masa depan termasuk perundingan terbaru di Washington tentang putaran lain belanja pemerintah untuk merangsang ekonomi, kata Trang.
"Itu adalah topik berikutnya yang akan menjadi fokus kebanyakan orang dalam enam bulan ke depan," katanya.
Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, Selasa petang, mengatakan dia tidak melihat perlunya RUU bantuan virus korona yang besar. "Bagi saya, halangan yang menggantung kami selama berbulan-bulan masih ada," kata petinggi Partai Republik itu.
Euro-dolar secara luas datar di USD1,1823. Di sesi sebelumnya, euro-dolar naik ke level USD1,192, tapi tidak melangkah lebih jauh, yang menurut Jones bisa jadi karena Bank Sentral Eropa mengisyaratkan kesadaran atas sisi negatif dari penguatan euro yang cepat.
Dolar Australia - dilihat sebagai proksi likuid untuk selera risiko - datar, mempertahankan kenaikan yang dibuatnya segera setelah berita vaksin tersebut mengemuka.
Dolar Selandia Baru naik 0,2% dan siap untuk memperpanjang apresiasi hingga delapan hari berturut-turut.
Pada akhir perdagangan di New York, poundsterling naik menjadi USD1,3253 dari USD1,3166 di sesi sebelumnya. Sementara,  greenback  naik menjadi 1,3020 dolar Kanada dari 1,2984 dolar Kanada.
Yuan di pasar  offshore , yang secara bertahap menguat sejak Mei, naik sedikit pada sesi Selasa setelah mencapai level tertinggi dua setengah tahun versus dolar AS, Senin. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM