Dolar Terdepresiasi, Logam Kuning Bergerak Lebih Tinggi
Friday, August 14, 2020       08:31 WIB

Ipotnews - Harga emas menguat untuk sesi ketiga berturut-turut, Jumat, didukung depresiasi dolar AS, dengan investor menunggu data ekonomi China yang akan diumumkan pagi ini.
Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi USD1.960,29 per ounce pada pukul 07.44 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Jumat (14/8). Namun, emas menyusut hampir 4% sejauh ini pekan ini dan berada di jalur penurunan mingguan pertama sejak awal Juni. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat berkurang 0,2% menjadi USD1.967,50 per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) turun untuk sesi ketiga berturut-turut terhadap pesaingnya, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
China dijadwalkan untuk mempublikasikan data aktivitas ekonomi untuk periode Juli termasuk penjualan ritel, produksi industri, dan investasi perkotaan pada pukul 09.00 WIB.
Data yang dirilis Amerika Serikat, Kamis, menunjukkan klaim pengangguran turun di bawah satu juta, pekan lalu, untuk kali pertama sejak dimulainya pandemi Covid-19, meski setidaknya 28 juta orang masih menerima cek pengangguran, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lemah.
Lebih dari 20,73 juta orang dilaporkan terinfeksi virus korona secara global, dan 749.871 meninggal, menurut penghitungan  Reuters. 
Washington mengalami kebuntuan terkait rencana stimulus AS. Presiden Donald Trump mengatakan dia memblokir upaya Partai Demokrat untuk memasukkan anggaran bagi Layanan Pos Amerika dan infrastruktur pemilu dalam RUU bantuan virus korona yang baru.
SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,1% menjadi 1.252,09 ton pada sesi Kamis.
Logam lainnya, perak turun tipis 0,1% menjadi USD27,53 per ounce, platinum stabil di posisi USD956,96 per ounce dan palladium melemah 0,1% menjadi USD2.163,97 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM