Dolar Tergelincir di Tengah Keraguan Amerika Soal Kebijakan Mata Uang
Monday, January 29, 2018       08:44 WIB

Ipotnews - Dolar AS tergelincir mendekati level terendah tiga tahun, Senin, berupaya menjauh dari pelemahan enam pekan beruntun di tengah keraguan mengenai komitmen Washington atas mata uang yang kuat.
Indeks Dolar AS, yang mengukur  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, berada di posisi 89,059, jatuh ke 88,429, titik terendah tiga tahun pada perdagangan Kamis, demikian laporan  Reuters , di Tokyo, Senin (29/1).
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Steven Mnuchin, memberikan pernyataan  bearish  terkait dolar AS, pekan lalu. Dia mengatakan pihaknya cukup senang dengan pelemahan nilai tukar dolar AS. Sementara Presiden Donald Trump berupaya menenangkan pasar, namun kerusakan telah terjadi dan penurunan dolar AS sejak November menunjukkan sedikit tanda mereda.
Dolar AS juga kehilangan daya tarik relatifnya bagi investor. Suku bunga jangka pendek diperkirakan meningkat di negara lain setelah Bank Sentral Eropa dan banyak lainnya mulai mengurangi kebijakan moneter  ultra-easy  mereka.
Ekuitas Amerika menjadi salah satu valuasi paling mahal di dunia, yang mendorong investor untuk mencari keuntungan lebih baik di tempat lain.
Terhadap yen, dolar AS berada di posisi 108,72 yen, level terendah sejak pertengahan September, memperpanjang kejatuhannya hingga bulan ini menjadi lebih dari tiga persen.
Pernyataan Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda, di Davos, bahwa pihaknya mendekati target inflasi, yang memicu ekspektasi diakhirinya program stimulus yang masif.
Yen mengupas kembali beberapa keuntungannya setelah juru bicara BOJ mengatakan bahwa Kuroda hanya mengulangi pandangan resmi bank sentral.
Euro diperdagangkan pada USD1,2428, tidak jauh dari level tertinggi tiga tahun, yakni USD1,2538 yang dicapai Kamis lalu, dan mempertahankan momentum kenaikannya setelah lonjakan pekan lalu sebesar 1,7 persen, apresiasi minggu keenam berturut-turut.
Namun, kegagalannya selama beberapa hari terakhir untuk bertahan di atas USD1,25 terlihat oleh beberapa pedagang sebagai tanda kelelahan.
Data dari Komisi Perdagangan Komoditas Berkangka Amerika menunjukkan posisi  net long  spekulan di futures euro/dolar yang diperdagangkan di Chicago naik ke rekor tertinggi, sehingga bisa mendorong  profit taking .
Dolar Australia bertahan di USD0,8109 setelah mencapai level tertinggi 20 bulan di posisi USD0,8136 pada perdagangan Jumat.
Yuan China naik 0,2 persen pada sesi awal perdagangan menjadi 6,3157 yuan per dolar AS, mendekati 6,2968, Kamis lalu, yang merupakan level terkuat sejak Agustus 2015, ketika Beijing secara efektif tiba-tiba mendevaluasi yuan. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM