Dolar dan Yield Amerika Tertekan, Emas Menuju Kenaikan Mingguan Ketiga Beruntun
Friday, April 23, 2021       09:30 WIB

Ipotnews - Emas menguat, Jumat, dan bersiap untuk mencatat kenaikan mingguan ketiga beruntun karena melemahnya dolar AS,  yield  US Treasury dan ekuitas setelah proposal Presiden Joe Biden untuk menaikkan pajak  capital gain  mendorong investor berbondong-bondong menuju logam kuning itu.
Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD1.787,11 per ounce pada pukul 08.35 WIB, setelah mencapai level tertinggi sejak 25 Februari di USD1.797,67 per ounce pada sesi Kamis, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Jumat (23/4). Emas meningkat sekitar 0,6% sepanjang pekan ini. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat bertambah 0,4% menjadi USD1.788,10 per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,1% terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun melemah di tengah berita bahwa Biden akan mengusulkan kenaikan pajak bagi mereka yang berpenghasilan tinggi, untuk mendanai sekitar USD1 triliun dalam perawatan anak, pendidikan pra-taman kanak-kanak universal, dan cuti berbayar bagi pekerja.
Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran jatuh ke level terendah 13 bulan minggu lalu.
Swiss mencatat ekspor emas bulanan terbesar dalam 10 bulan pada Maret karena pengiriman ke India melonjak ke level tertinggi sejak 2013, menurut data bea cukai Swiss.
Bank sentral Uzbekistan akan melanjutkan penjualan emas ketika merasa harga logam itu mencapai puncaknya, kata Deputi Gubernur Behzod Khamraev kepada  Reuters. 
Permintaan perak global akan naik pada tahun ini ke level tertinggi sejak 2015, tutur Silver Institute dalam laporan yang dirilis Kamis.
Paladium naik 0,1% menjadi USD2.840 per ounce tetapi turun dari rekor USD2.891,50 yang dicapai pada sesi Kamis. Banyak analis memperkirakan pergerakan lebih lanjut menuju USD3.000 per ounce karena pabrikan otomotif meningkatkan pembelian logam, tersebut memperburuk masalah kekurangan pasokan.
Perak turun 0,3% menjadi USD26,10 per ounce. Platinum sedikit berubah di USD1.203,10 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM