ETF Weekly Report: Ditopang Moncernya Saham Keuangan, XIIF Paling Melesat
Monday, September 16, 2019       13:51 WIB

Ipotnews - Sepanjang pekan kedua September (9-13/9) 2019, mayoritas ETF saham menikmati ekspansi. Dari 21 ETF yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), 17 ETF mencatat kenaikan, dengan ETF berbasis saham keuangan () paling melejit dengan ekspansi 2,26%, disusul ETF berbasis saham BUMN dengan kenaikan 0,88%.
ETF Desk Indo Premier Sekuritas memaparkan, Senin (16/9), selama sepekan lalu IHSG berhasil mencatatkan penguatan 0,41% ditopang oleh naiknya 6 sektor dari total 10 sektor yang tercatat di Bursa. Sektor properti dan real estate yang diuntungkan oleh tren kebijakan moneter longgar dan sektor perkebunan yang terdongkrak oleh kenaikan komoditas CPO menjadi kontributor utama penguatan IHSG sepekan. Kedua sektor tersebut masing-masing mencatatkan kenaikan 2,40% dan 1,80%. Sementara itu sektor pertambangan dan industri dasar menjadi dua sektor di antara empat sektor yang mencatatkan pelemahan terdalam yaitu masing-masing 1,28% dan 1,05%.
Seiring itu, beberapa indeks yang menjadi acuan ETF pasif selama sepekan mencatatkan kinerja yang beragam. Dari delapan indeks yang menjadi acuan, satu yang mengalami pelemahan yaitu Jakarta Islamic Index (-0,36%). Sementara itu indeks LQ45 mencatatkan kenaikan tertinggi (+0,35%).
Dengan kinerja moncer sektor keuangan dan properti, selama sepekan berhasil mencatatkan kinerja tertinggi di antara 21 ETF yang tercatat di BEI yaitu menguat +2,26% pada level 666,2. Di sisi lain terkoreksinya indeks Syariah membuat ( ETF berbasis indeks JII) mencatatkan pelemahan tertinggi selama sepekan yaitu 0,54% ditutup pada level 702,65.
 Sumber : Indopremier 
Sentimen Sepekan Ke depan
Untuk sepekan ini (16-20/9), investor akan mencermati beberapa kejadian penting terutama terkait penetapan suku bunga acuan oleh Bank of England, The Fed, dan Bank Indonesia. Selain itu investor juga akan mencermati rilis data neraca perdagangan di bulan Agustus. Berdasarkan konsensus pasar The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25bps menjadi 1,75-2,00%. Sedangkan Bank Indonesia menurut konsensus pasar masih akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,50%, meskipun BI sendiri masih membuka ruang untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2019, menurut data BPS yang dirilis hari ini, tercatat surplus USD85,1 juta, atau di bawah prediksi pasar sebesar USD0,19 miliar, setelah pada bulan sebelumnya secara mengejutkan hanya mengalami defisit USD0,06 miliar.

powered by: IPOTNEWS.COM