Ipotnews - Data perekonomian Amerika Serikat yang masih kuat membuka kemungkinan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melemah pekan ini.
Praktisi pasar modal dan dosen magister ekonomi Universitas Atma Jaya dan Universitas Trisakti, Hans Kwee, mengatakan IHSG berpeluang konsolidasi melemah minggu ini.
"Kemungkinan support di level 7.000-6.893, dan resistance di rentang 7.109-7.150, cenderung SOS," kata Hans dalam keterangan tertulis, Mingu (3/12).
Hans mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika meningkat pada level tahunan sebesar 5,2% di kuartal III-2023, dan merupakan ekspansi tercepat sejak kuartal IV-2021. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi (PCE) secara tahunan 3,5%, sekaligus tercatat perlambatan kenaikan tahunan.
"Data ini menimbulkan harapan terjadi soft landing pada perekonomian Amerika Serikat," ujar Hans.
Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, meyakini tingkat suku bunga kebijakan saat ini cukup membatasi dan bahkan mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan. Chairman Fed Jerome Powell juga " hati-hati" pada tingkat suku bunga, menaikkan ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih cepat dan banyak tahun depan.
"Kami melihat pasar terlalu optimistis tentang penurunan suku bunga the Fed yang lebih cepat dan lebih banyak membuka peluang koreksi pada pasar keuangan ketika harapan tersebut tidak terjadi," jelas Hans.
Pekan ini pelaku pasar menantikan data ketenagakerjaan non-pertanian Amerika yang diperkirakan naik ke 175.000 dari sebelumnya 150.000 dan tingkat pengangguran diprediksi tetap di level 3,9% seperti bulan sebelumnya.
Mengutip data aplikasi IPOT , Jumat (1/12), IHSG ditutup pada level 7.059, meningkat 55 poin atau 0,8% dibanding pembukaan Senin (27/11), yang berada di posisi 7.004. (Adhitya/ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM