Ipotnews - Ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Ditambah lagi penambahan kasus Covid-19 di Indonesia juga masih mengkhawatirkan.
Mengutip data Bloomberg, Senin (18/1) dalam penutupan Sesi I, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.1pp per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 100 poin atau 0,57% dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan pasar spot pada akhir pekan Jumat sore kemarin (15/1) di level Rp14.020 per dolar AS.
Macro Economic Analys, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (), Irman Faiz, mengatakan rencana stimulus fiskal AS yang besar dari Presiden terpilih AS Joe Biden memperkuat ekspektasi investor pada pemulihan ekonomi AS. Ini akan mendorong sebagian investor di emerging market balik lagi ke AS.
"Ini yang mendorong penguatan dolar AS dan melemahnya rupiah," kata Irman saat dihubungi Ipotnews, Senin siang.
Selain penambahan kasus baru virus corona di Indonesia masih tinggi. Menurut Irman, problem ini dihadapi oleh banyak sekali negara saat ini, tidak hanya Indonesia. "Tetapi secara jangka pendek, ini memang turut membuat rupiah terdepresiasi," tutup Irman.
Pemerintah memperlihatkan bahwa penularan virus corona hingga saat ini, Minggu (17/1/2021), masih terjadi di masyarakat. Hal ini terlihat dengan masih bertambahnya kasus Covid-19, berdasarkan data yang masuk hingga Minggu pukul 12.00 WIB.
Data pemerintah memperlihatkan bahwa ada 11.287 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 907.929 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
(Adhitya)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM