Ekuitas Eropa Berguguran Terbebani Kekhawatiran Seputar Brexit
Thursday, March 21, 2019       03:35 WIB

Ipotnews - Ekuitas Eropa bergerak lebih rendah, Rabu, karena investor menantikan keputusan kebijakan Federal Reserve dan Inggris secara resmi meminta penundaan kepergiannya dari Uni Eropa.
Pan-Eropa Stoxx 600 ditutup turun 0,90 persen atau 3,45 menjadi 380,84, dengan semua sektor dan bursa utama di wilayah negatif, demikian laporan   CNBC  , Rabu (20/3) atau Kamis (21/3) dini hari WIB.
Di Inggris, indeks FTSE 100 melemah 0,45 persen atau 32,99 poin menjadi 7.291,01, DAX Jerman merosot 184,52 poin atau sekitar 1,57 persen menjadi 11.603,89, dan CAC 40 Prancis menyusut 0,80 persen (43,24 poin) menjadi 5.382,66.
Saham otomotif memimpin penurunan, anjlok hampir 2,3 persen, di tengah laporan media tentang kekhawatiran Amerika Serikat bahwa China mendorong kembali terhadap tuntutan Washington dalam perundinganperdagangan.
Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin berencana menyambangi Beijing, minggu depan, untuk bernegosiasi dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He,  Wall Street Journal  melaporkan, Selasa, mengutip pejabat pemerintahan Presiden Donald Trump yang tidak disebutkan namanya.
Dua ekonomi terbesar di dunia itu memberlakukan tarif satu miliar dolar untuk barang satu sama lain selama setahun terakhir, menghancurkan pasar keuangan dan membebani sentimen bisnis dan konsumen.
Melihat saham individu, Bayer Jerman jatuh ke dasar  benchmark  Eropa setelah dewan juri AS mendapati bahwa produk pembunuh gulma perusahaan itu, Roundup, adalah "faktor substansial" dalam menyebabkan kanker pada seorang pria. Saham kelompok farmasi itu langsung merosot lebih dari 9 persen di tengah berita tersebut.
Masih diJerman, saham BMW tergelincir hampir lima persen, setelah pabrikan otomotif yang berbasis di Munich itu mengumumkan laba sebelum pajak diprediksi turun lebih dari 10 persen pada tahun ini. BMW juga memperkenalkan penghematan biaya dan rencana efisiensi senilai 12 miliar euro (USD13,6 miliar) untuk membantu mengimbangi investasi teknologi yang lebih tinggi dan biaya mata uang.
Inmarsat melonjak ke puncak indeks setelah operator satelit itu mengumumkan telah membuka pembicaraan tentang pendekatan pengambilalihan senilai USD3,3 miliar dari konsorsium yang dipimpin ekuitas swasta. Saham emiten yang tercatat di London naik lebih dari 13 persen.
Data resmi yang diterbitkan Rabu menunjukkan tingkat inflasi utama Inggris naik pada Februari, tetapi tetap mendekati level terendah dua tahun di Januari. Harga konsumen naik 1,9 persen pada Februari, setelah menguat 1,8 persen di Januari.
Sementara itu, harga rumah London turun dengan tingkat tahunan 1,6 persen pada Januari, di tengah tingginya ketidakpastian Brexit.
Penundaan Brexit
Perdana Menteri Inggris Theresa May secara resmi meminta penundaan Brexit, seribu 1hari setelah Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa. Dalam sepucuk surat yang ditujukan kepada para pemimpin Uni Eropa, May meminta kepergian Inggris dari blok tersebut - saat ini dijadwalkan 29 Maret - untuk didorong kembali ke 30 Juni.
Sterling anjlok setelah merespons berita tersebut, kehilangan hampir satu persen terhadap dolar.
Permintaan May untuk perpanjangan tersebut diterima oleh Brussels tetapi dengan syarat Parlemen Inggris, pertama, harus menerima kesepakatan penarikan sementara yang dicapai antara London dan Brussels. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM