Ekuitas dan Dolar Menguat, Emas Tergelincir dari Level Tertinggi Satu Pekan
Friday, February 14, 2020       14:46 WIB

Ipotnews - Emas tergelincir dari tertinggi lebih dari satu pekan, Jumat, karena harapan bagi langkah-langkah global untuk melunakkan wabah virus korona meningkatkan permintaan untuk ekuitas.
Namun, lebih banyak kasus baru virus tersebut membatasi pelemahan emas dan menjaga logam kuning itu di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan.
Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi USD1.575,35 per ounce pada pukul 13.51 WIB, setelah menyentuh level tertinggi sejak 4 Februari di posisi USD1.577,89 per ounce pada awal sesi, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Jumat (14/2).
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat mendatar di posisi USD1.578,50 per ounce.
"Pasar ekuitas mengabaikan sentimen  bearish  dan mulai bergerak lebih tinggi karena investor menilai kembali dampak (ekonomi) potensial dari virus tersebut," kata Margaret Yang Yan, analis CMC Markets, menambahkan dolar yang lebih kuat juga turut menekan harga  bullion .
Saham Asia terlihat akan membukukan kenaikan minggu kedua berturut-turut, sementara dolar melesat ke level tertinggi lebih dari empat bulan.
Namun, para analis mengatakan minat terhadap emas tetap utuh karena jumlah kematian di Provinsi Hubei China meningkat, dengan hampir 5.000 kasus infeksi yang baru.
Sepanjang pekan ini, emas tercatat menguat sekitar 0,3%.
Ekspektasi bahwa virus itu dapat melukai ekonomi global serta kebijakan moneter yang lebih longgar dari bank sentral membuat emas tetap menarik, kata Yan.
Selanjutnya, investor akan mencermati angka penjualan ritel dan kepercayaan konsumen Amerika yang akan dirilis Jumat waktu setempat.
"Konsumen AS benar-benar bagian terbesar dari pertumbuhan global pada saat ini, dengan China mendapatkan pukulan karena perang perdagangan dan virus korona. Eropa masih lesu," kata Ilya Spivak, analis DailyFx.
Penuntut Amerika, Kamis, menuduh perusahaan China, Huawei, mencuri rahasia dagang. Washington menempatkan raksasa telekomunikasi itu dalam daftar hitam perdagangan tahun lalu.
Ini juga terjadi setelah Amerika dan China menandatangani kesepakatan "Fase 1" setelah sengketa perdagangan yang berkepanjangan, dengan fokus sekarang pada negosiasi untuk perjanjian Fase 2.
"Mengingat ini adalah tahun pemilu di AS, konsensus di pasar emas adalah China akan melakukan apa saja untuk memastikan mereka tidak menyebabkan gangguan lebih lanjut pada ekonomi mereka, yang pada saat itu sangat rentan," kata analis IG Markets, Kyle Rodda.
Logam lainnya, palladium naik 0,4% menjadi USD2.433,36 per ounce dan berada di jalur untuk membukukan pekan terbaik dalam sebulan.
Perak menguat 0,3% menjadi USD17,68 per ounce, sedangkan platinum meningkat 0,2% menjadi USD969,28 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM