Emiten Batu Bara Rambah Logam
Monday, December 09, 2024       13:41 WIB

JAKARTA, investor.id - Pedagang batu bara PT Sumber Global Energy Tbk () mengambil langkah strategis untuk memperluas diversifikasi bisnis guna meningkatkan kinerja di masa depan.
Perusahaan energi ini kini merambah sektor perdagangan komoditas mineral logam melalui anak usahanya, Hineni Resources, yang berbasis di Singapura.
Hineni Resources, didirikan pada 2021, sepenuhnya dimiliki oleh dan telah membentuk tim untuk mengembangkan perdagangan komoditas logam di pasar internasional.
Direktur Utama Welly Thomas menjelaskan bahwa langkah diversifikasi ini dirancang untuk memperluas jangkauan pasar perusahaan ke sektor komoditas yang mendukung transisi energi bersih, seperti perak dan tembaga.
"Dengan manajemen Hineni yang berpengalaman, berkomitmen untuk memperluas jangkauan pasar komoditas sembari mendiversifikasi sumber pendapatannya. Ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kami menjadi perusahaan komoditas yang lebih beragam di luar fokus utama pada perdagangan batu bara," jelas Welly dalam keterangan tertulis, Senin (9/12/2024).
Dukung Transisi Energi
Welly menambahkan, strategi ini sejalan dengan visi Sumber Global Energy () untuk mendukung transisi ke energi bersih. Komoditas logam seperti perak dan tembaga memiliki peran vital dalam pengembangan berbagai industri masa depan, termasuk baterai, tenaga surya, dan sektor energi terbarukan lainnya.
Managing Director Hineni Resources Singapore, Ken Sauer, juga menggarisbawahi pentingnya langkah ini.
"Dengan perkembangan pesat dalam transisi energi, komoditas logam memainkan peran krusial dalam mendukung pertumbuhan sektor energi terbarukan, baterai, dan transportasi berbasis listrik. Langkah ini menempatkan pada posisi yang tepat untuk memenuhi permintaan yang meningkat sekaligus memperluas portofolio perdagangan komoditas," jelas Ken.
Meski fokus utama masih pada perdagangan batu bara, diversifikasi ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan di masa depan.
Per kuartal III-2024, mencatatkan pendapatan sebesar Rp 10,88 triliun, naik 14,30% dibandingkan Rp 9,52 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan tersebut didorong oleh peningkatan penjualan batu bara yang mencapai Rp 10,65 triliun, bertumbuh 12,84% secara tahunan dan lonjakan penjualan nikel sebesar 211,96% menjadi Rp 228,52 miliar.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM