Euro Tertekan, "Greenback" Bertahan di Kisaran Tertinggi Tiga Bulan
Monday, April 30, 2018       16:11 WIB

Ipotnews - Dolar bertahan tepat di bawah level terkuatnya sejak pertengahan Januari, Senin, mendorong euro di dekat posisi terendah tiga bulan, dengan penurunan imbal hasil US Treasury terus membatasi reli mata uang Amerika itu, baru-baru ini.
Pedagang bersiap menyambut data inflasi Jerman dan angka belanja konsumen Amerika Serikat untuk melihat apakah dolar AS dapat melanjutkan serangkaian kenaikan yang mendorong sejumlah analis untuk memprediksi mata uang itu--yang melemah untuk sebagian besar tahun lalu--dapat menguat lebih lanjut.
Imbal hasil US Treasury bertenor 10-tahun menembus batas psikologis tiga persen pekan lalu, mendorong investor untuk membeli dolar dan memangkas eksposur euro mereka, demikian laporan  Reuters , di London, Senin (30/4).
"Dengan imbal hasil Amerika bergerak di kisaran pasar tiga persen, dalam waktu dekat dolar pasti bisa naik lebih jauh," kata Alvin Tan, analis Societe Generale. "Bisa dikatakan, kami pikir jangka panjang euro bisa bergerak lebih tinggi."
Indeks Dolar--ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama--naik 0,1 persen menjadi 91,652, turun dari level tertinggi Jumat di posisi 91,986, level terkuat sejak 11 Januari.
Mata uang tunggal turun 0,1 persen menjadi USD1,2114, tidak jauh dari posisi terendah pekan lalu yakni USD1,2110.
Euro menikmati reli yang kuat awal tahun ini, tetapi keraguan atas kecepatan Bank Sentral Eropa akan menormalkan kebijakan moneter dan sejumlah tanda kebangkitan ekonomi di kawasan itu telah melewati puncaknya meninggalkan mata uang tersebut terjebak dalam kisaran perdagangan sebelum lonjakan dolar baru-baru ini.
Indeks Dolar melesat lebih dari 1,3 persen, pekan lalu, menuju kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari dua bulan.
Awal tahun ini, korelasi antara imbal hasil Amerika dan dolar merosot karena investor lebih fokus pada friksi perdagangan dan permasalahan geopolitik.
Pasar, bagaimanapun, baru-baru ini mengalihkan perhatian mereka kembali ke permainan suku bunga karena kekhawatiran atas perselisihan perdagangan Amerika-China dan ketegangan atas program nuklir Korea Utara mereda, sehingga mendorong  greenback .
Dolar naik tipis 0,2 persen menjadi 109,25 yen, setelah menembus level tertinggi dua setengah bulan, Jumat lalu, yakni 109,54 yen. Namun perdagangan awal pekan relatif tipis dengan pasar Jepang ditutup untuk liburan.
Dolar melambung lebih dari 2,6 persen terhadap yen sepanjang April, menempatkannya di jalur untuk kinerja bulanan terbaik sejak November 2016.
Sejumlah peristiwa dan data yang akan meramaikan pekan ini antara lain pertemuan kebijakan Federal Reserve (1-2 Mei), di mana bank sentral diperkirakan mempertahankan suku bunga tidak berubah, serta data ketenagakerjaan Amerika yang dirilis Jumat. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM