Greenback Solid, Catat Penguatan Mingguan Pertama Tahun Ini
Saturday, January 19, 2019       08:52 WIB

Ipotnews - Dolar AS bertahan menguat terhadap mata uang pesaingnya pada perdagangan akhir pekan ini. Greenback membentuk penguatan mingguan pertamanya terhitung sejak tengah bulan Desember akhir tahun lalu di tengah optimisme terhadap progres negosiasi konflik dagang USD dengan China.
China menawarkan kenaikan impor barang asal USA dalam 6 tahun dengan harapan mengkonfigurasi ulang relasi kedua negara. Sedangkan Menteri Keuangan USA Steven Mnuchin menjanjikan penghilangan beberapa tarif impor atau seluruhnya terhadap barang impor asal China. Pemerintah USA bahkan menawarkan pengembalian tarif di sepanjang proses negosiasi.
Meskipun jurubicara Kementerian Keuangan USA membantah hal tersebut, sentimen positif cukup mendongkrak indeks dolar AS serta pasar saham Wall Street. Indeks dolar AS naik 0,27 persen ke level 96,32 poin.
"Berita utama Wall Street Journal pada Kamis pekan ini memperhatikan kemungkinan pengembalian tarif adalah kemunduran bagi USD atau Renminbi. Meskipun hal itu dibantah, ini telah menciptakan keraguan di pasar valas," kata Stephen Gallo, Analis valas pada BMO Capital Market yang berbasis di London.
Di sisi lain data output produksi USA juga ikut mengerek dolar AS. Produksi manufaktur USA periode Desember tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Angka manufaktur itu disumbang produksi kendaraan bermotor dan barang-barang lainnya.
Dolar AS naik 0,21 persen terhadap euri ke level $1,1371, yang merupakan titik tertinggi sejak 4 Januari.
Masuk tahun 2019, pelemahan dolar AS adalah konsensus para analis. Spekulasinya adalah bahwa the Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga acuan dan ekonomi melambat setelah terdorong kebijakan fiskal tahun lalu.
Sementara ekspektasi rehat sementara kenaikan suku bunga the Fed telah termanifestasi pada pasar finansial. Spekulasi kebijakan moneter ketat oleh bank sentral lainnya juga telah susut sehingga mendorong penguatan terhadap dolar AS.
(cnbc/mk)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM