Harga Emas Antam Jatuh, Saatnya Beli?
Wednesday, May 11, 2022       09:19 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga beli emas batangan yang dijual oleh PT Antam Tbk ( ANTM ) turun ke level terendah sejak tiga bulan lalu pada perdagangan hari ini, Rabu (11/5/2022). Harga  buyback  mengikuti.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com , harga emas batangan produk 1 gram di Rp 960.000/gram, turun Rp 4.000/gram atau 0,4% dari posisi sebelumnya.
Harga buyback ( harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) merosot Rp 8.000/gram atau 0,8% dibanding perdagangan kemarin. Pada perdagangan hari ini harga emas buyback tercatat Rp 858.000/gram.
"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.
Harga emas antam terus turun tertekan oleh laju emas acuan dunia yang melemah. Pada perdagangan Selasa (10/5/2022) harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.88,01 per troy ons, turun 0,85% dari posisi sebelumnya.
"Pergerakan emas saat ini sangat ditentukan oleh dolar AS serta ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed. Dua faktor ini menutupi daya tarik emas sebagai aset aman," tutur Michael McCarthy, dari Tiger Brokers, Australia, seperti dikutip dari Reuters. 
Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) masih berada di area tertinggi sejak tahun 2002 yaitu 103,92. Tingginya dolar menjadi sentimen negatif bagi emas yang dibanderol dengan greenback .
Sebab emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain sehingga berpotensi menekan permintaan. Permintaan turun, harga pun mengikuti.
Sementara imbal hasil alias yield surat utang pemerintah AS bertahan di level tertinggi sejak 2018 meskipun telah turun ke 2,9889%. Tingginya yield obligasi menjadi sentimen negatif.
Emas merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil ( non-yielding asset ). Saat memegang emas, opportunity cost naik dibandingkan dengan memiliki obligasi.
Pelemahan harga emas karena agresifnya pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield surat utang pemerintah AS, tutur Jeffrey Halley, analis dari OANDA.
Wang Tao, analis pasar Reuters, mengatakan emas tengah menguji titik support di US$ 1.840 per troy ons. Jika emas bergerak di bawah level tersebut dan mengarah ke kisaran US$ 1.823-1.830.
Turunnya harga emas bisa jadi peluang investasi jangka panjang karena bisa membeli emas yang terbilang murah.
(ras/ras)

Sumber : www.cnbcindonesia.com

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Thursday, Apr 25, 2024 - 17:42 WIB
Indonesia Market Summary (25/04/2024)
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:33 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham FOLK, Beli dan Jual
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:27 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BRIS
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:22 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan WTON
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of NIKL
Thursday, Apr 25, 2024 - 17:18 WIB
Gelar RUPST, Sawit Sumbermas (SSMS) Angkat Dirut Baru
Thursday, Apr 25, 2024 - 16:58 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham BJBR, Beli
Thursday, Apr 25, 2024 - 16:31 WIB
Bursa Sore: Mayoritas Saham Asia Tergerus, Sektor Transportasi Paling Menekan IHSG
Thursday, Apr 25, 2024 - 16:27 WIB
Penjualan DRMA Q1 2024 Turun 6,9% Menjadi Rp1,34 Triliun
Thursday, Apr 25, 2024 - 16:27 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RALS