Harga Pangan Global Melorot Tajam, Terbesar Sejak 2015
Thursday, April 02, 2020       18:58 WIB

Ipotnews - Perlambatan ekonomi global menyebabkan penurunan harga pangan, terbesar sejak 2015. Permintaan segala jenis pangan menyusut mulai dari susu hingga gula.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyatakan, Indeks Harga Pangan FAO, ukuran harga global, turun 4,3% pada bulan Maret, penurunan tertajam sejak Agustus 2015. Harga pangan turun karena pembatasan kebebasan bergerak di sejumlah negara. Memburuknya permintaan minyak sehingga menekan konsumsi biofuel, yang merupakan sumber utama permintaan gula dan minyak nabati.
"Penurunan harga sebagian besar didorong oleh faktor permintaan, bukan penawaran. Faktor permintaan dipengaruhi oleh prospek ekonomi yang semakin memburuk," kata ekonom senior FAO Abdolreza Abbassian dalam pernyataan yang dikutip Bloomberg, Kamis (2/4).
Indeks pangan FAOjuga kerap dianggap sebagai indikator keamanan pangan potensial bagi negara-negara berkembang. Dengan memperhatikan perkembangan saat ini, FAO menyatakanakan memantau dengan cermat harga dan masalah logistik sertagangguan potensial pada rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi virus korona.
Penurunan paling tajam terlihat pada harga gula, yang turun 19% dari Februari, karena lebih sedikit orang mengonsumsi berpemanis di rumah, dan karena harga minyak mentah yang lebih rendah menekan permintaan etanol.
"Harga minyak telah turun lebih dari setengahnya selama bulan lalu, yang berdampak pada penurunan besar permintaan bahan bakar nabati, yang merupakan sumber penting permintaan untuk gula dan minyak nabati," kata analis FAO Peter Thoenes.
Indeks minyak nabati turun 12% karena terpukul oleh penurunan minyak mentah 66% selama tiga bulan terakhir, serta meningkatnya ketidakpastian akibat dampak virus korona terhadap permintaan global untuk komoditas. Harga daging dan susu juga turun.
Harga biji-bijian, sebagai komponen utama indeks harga pangan FAO melemah 1,9%, sebagian karena pasokan "seimbang dan tenang". Bahkan ketika wabah virus korona menghambat pengiriman dan transportasi di sejumlah kawasan, ungkap FAO. Sebaliknya, harga beras naik untuk bulan ketiga, yang terutama disebabkan oleh adanya upaya penimbunan.
"Sementara gangguan lokal, sebagian besar karena masalah logistik, menimbulkan gangguan rantai pasokan makanan di beberapa pasar. Durasi dan besarnya antisipasi mereka tampaknya tidak memiliki efek signifikan pada pasar pangan global," kata FAO. (Bloomberg)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Friday, Apr 26, 2024 - 17:41 WIB
Indonesia Market Summary (26/04/2024)
Friday, Apr 26, 2024 - 17:26 WIB
Dividen Tunai HRTA Mei 2024
Friday, Apr 26, 2024 - 17:23 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PTRO
Friday, Apr 26, 2024 - 17:21 WIB
Rencana Penyelenggaraan Public Expose Tahunan PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA)
Friday, Apr 26, 2024 - 17:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of CRSN
Friday, Apr 26, 2024 - 17:18 WIB
Dividen Tunai MKTR Mei 2024
Friday, Apr 26, 2024 - 17:14 WIB
TOBA Gelar RUPST, Mantan Dirjen Pajak Diangkat Lagi Jadi Komisaris
Friday, Apr 26, 2024 - 17:13 WIB
Rencana Penyelenggaraan Public Expose Tahunan PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT)
Friday, Apr 26, 2024 - 17:04 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PJAA
Friday, Apr 26, 2024 - 16:57 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MEDS