IHSG Ditutup Lesu, Saham Salim (AMMN) Jadi Beban Terbesar
Thursday, August 08, 2024       17:47 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis (8/8/2024), setelah sempat menghijau sejenak di sesi I hari ini.
Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup melemah 0,24% ke posisi 7.195,12. IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 7.100.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 8,7 triliun dengan volume transaksi mencapai 15 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 921.790 kali. Sebanyak 265 saham naik, 295 saham melemah, dan 226 saham stabil.
Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini yakni mencapai 1,93%.
Dari sisi saham, emiten pertambangan Grup Salim yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk ( AMMN ) menjadi penekan terbesar IHSG , yakni mencapai 30,8 indeks poin.
IHSG berbalik lesu di tengah naiknya imbal hasil ( yield ) US Treasury pada perdagangan kemarin, membuat pasar saham AS kembali merana.
 yield US Treasury tenor 10 tahun meningkat ke 3,97% pada perdagangan kemarin, posisi tertingginya dalam empat hari terakhir.
Kenaikan yield US Treasury juga bisa memicu capital outflow dari pasar keuangan Indonesia sehingga hal ini menjadi sentimen negatif bagi aset berisiko termasuk saham.
Di lain sisi, pelaku pasar global saat ini tengah menanti rilis data klaim pengangguran mingguan. Data ini akan semakin melengkapi kondisi terkini pasar tenaga kerja AS
Melansir data Trading Economic , pasar memperkirakan klaim pengangguran mingguan yang berakhir pada 3 Agustus 2024 akan bertambah 240.000 dibandingkan pekan sebelumnya 249.000.
Pekan lalu, data pasar tenaga kerja sempat mengecewakan pasar yang kemudian mengguncang keseluruhan pasar, akibat memicu peringatan resesi.
Pelaku pasar perlu mencermati kondisi pasar tenaga kerja AS lantaran ini juga menjadi indikator penting selain inflasi yang akan menjadi petunjuk kebijakan moneter bank sentral AS atau the Fed ke depan.
Sejauh ini, pelaku pasar optimis pemangkasan suku bunga akan dilaksanakan pada September mendatang dengan peluang sudah di atas 70%, menurut alat perhitungan CME FedWatch dan perkiraan penurunan berkisar dari 25 bp - 50 bp.
CNBC INDONESIA RESEARCH

Sumber : www.cnbcindonesia.com

powered by: IPOTNEWS.COM