Imbal Hasil Obligasi Amerika Melesat, "Greenback" Perkasa
Friday, April 20, 2018       05:57 WIB

Ipotnews - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang, Kamis, didorong imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi dan ekspektasi kenaikan suku bunga dari Federal Reserve.
Data ekonomi terbaru menunjukkan aktivitas bisnis di luar negeri mungkin sudah mencapai puncaknya, demikian laporan  Reuters  dan  Xinhua , di New York, Kamis (19/4) atau Jumat (20/4) pagi WIB.
Hal ini mengurangi daya tarik euro, yen, poundsterling dan mata uang lainnya yang menguat terhadap dolar sejak 2017 berdasarkan pandangan ekonomi di luar Amerika Serikat yang menjadi lebih baik sampai beberapa pekan terakhir.
Latar belakang yang relatif optimistis di Amerika Serikat akan mendukung The Fed untuk menaikkan suku bunga jangka pendek setidaknya dua kali lebih banyak pada 2018, kata pedagang dan analis.
"Banyak kalangan melihat kemungkinan kenaikan suku bunga berikutnya apakah kita mendapatkan dua atau tiga kali lagi tahun ini," kata Minh Trang, pedagang valuta asing di Silicon Valley Bank, Santa Clara, California.
Perekonomian Amerika tetap berada di jalur pertumbuhan stabil yang telah meyakinkan The Fed untuk bertahan dengan laju kenaikan suku bunga saat ini.
Hal ini mendorong imbal hasil US Treasury bertenor dua tahun menjadi 2,436 persen, level tertinggi sejak September 2008. Kesenjangan imbal hasil atas obligasi Jerman bertenor dua tahun mencapai tingkat terlebar dalam lebih dari tiga dekade.
Namun, dolar menghadapi tantangan dari ketidakpastian yang berasal dari kebijakan perdagangan dan ekonomi Presiden Donald Trump, serta peristiwa politik di Timur Tengah dan tempat lain.
"Ada sedikit kelelahan dengan masalah perang dagang dan siklus ekonomi global kehilangan momentum, terutama di zona euro sedangkan Amerika masih bertahan," ujar Christin Tuxen, analis Danske Bank di Kopenhagen.
Investor khawatir  rebound  ekonomi zona euro mendekati puncaknya dan Bank Sentral Eropa mungkin bergerak lebih lambat untuk mengetatkan kebijakan moneter.
Indeks Dolar AS, yang mengukur  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, meningkat 0,31 persen menjadi 89,903 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi USD1,2338 dari USD1,2378, dan poundsterling melemah jadi USD1,4078 dari USD1,4204 di sesi sebelumnya. Dolar Australia jatuh ke posisi USD0,7723 dari USD0,7784.
Sementara itu, dolar AS dibeli 107,40 yen, lebih tinggi dari 107,27 yen pada sesi sebelumnya. Kurs  greenback  menguat jadi 0,9721 franc Swiss dari 0,9683 franc Swiss, dan meningkat ke level 1,2671 dolar Kanada dari 1,2632 dolar Kanada. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM