Investor Ambil Keuntungan, Emas Tinggalkan Level Tertinggi Dua Pekan
Thursday, July 18, 2019       16:05 WIB

Ipotnews - Harga emas meninggalkan level tertinggi dua pekan untuk diperdagangkan lebih rendah, Kamis, karena beberapa investor mengambil keuntungan dari penguatan sesi terakhir.
Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD1.420,60 per ounce pada pukul 14.36 WIB, setelah mencapai tingkat tertinggi sejak 3 Juli di posisi USD1.428,40 per ounce, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Kamis (18/7).
Emas spot melonjak hampir 1,5 persen di sesi sebelumnya karena dolar tergelincir setelah data perumahan Amerika yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat melemah sekitar 0,1 persen menjadi USD1.421,60 per ounce.
"Dolar sedikit lebih lemah dan preferensi yang jelas dari investor selama 24 jam terakhir mendorong aset  safe-haven  lebih tinggi," kata Michael McCarthy, Kepala Strategi Pasar CMC Markets.
"Dari sudut pandang emas, itu mendekati level resistance penting di kisaran USD1.430, dan setelah gagal menembusnya, sepertinya investor  short-term trading  mengambil keuntungan dari kenaikan sebelumnya."
Indeks dolar turun 0,2 persen terhadap sekeranjang mata uang utama, Kamis. Indeks tersebut melesat ke level tertinggi satu pekan di sesi sebelumnya, karena data penjualan ritel AS yang kuat, tetapi didorong lebih rendah karena imbal hasil US Treasury jatuh setelah data pasar perumahan AS yang lemah dan kekhawatiran tentang konflik perdagangan AS-China yang belum terselesaikan.
Sementara itu, The Fed secara luas diperkirakan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini, dengan beberapa pelaku pasar bahkan bertaruh pada pemotongan 50 basis poin.
The Fed melaporkan bahwa ekonomi Amerika terus tumbuh pada tingkat "moderat" dalam beberapa pekan terakhir, dengan konsumen terus berbelanja dan prospek secara keseluruhan "umumnya positif" bahkan dalam menghadapi gangguan yang disebabkan oleh kebijakan perdagangan AS.
Awal pekan ini, Presiden Donald Trump terus menekan Beijing dengan ancaman untuk mengenakan tambahan tarif senilai USD325 miliar terhadap barang-barang China.
"Emas kemungkinan akan melihat support yang kuat setelah Beige Book Federal Reserve menekankan kekhawatiran para pembuat kebijakan tentang dampak negatif dari ketidakpastian perdagangan," kata Edward Moya, analis OANDA.
Indikasi sentimen, kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, naik 0,48 persen menjadi 803,18 ton pada sesi Rabu dari 799,37 ton, Selasa.
Di antara logam mulia lainnya, perak menguat 0,1 persen menjadi USD15,99 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 20 Februari di posisi USD16,12 per ton. Perak berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan sesi kelima berturut-turut.
Platinum meningkat 0,6 persen menjadi USD848,11 per ounce dan palladium bertambah 0,1 persen menjadi USD1.538,95 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM