Ipotnews - Saham Wall Street diperdagangkan lebih tinggi pada menit-menit terakhir sesi Kamis, menghapus penurunan di awal transaksi setelah investor menilai berita terbaru seputar coronavirus yang mematikan itu.
Dow Jones Industrial Average menguat 124,99 poin atau 0,43% menjadi 28.859,44, demikian laporan CNBC , di New York, Kamis (30/1) atau Jumat (31/1) pagi WIB. Pada titik terendahnya hari itu, Dow jatuh sebanyak 244 poin.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 naik 0,31% atau 10,26 poin menjadi 3.283,66 sedangkan Nasdaq Composite Index meningkat 23,77 poin atau 0,26% menjadi 9.298,93.
Indeks utama Wall Street itu mengurangi kerugian setelah Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan darurat kesehatan global, tetapi pada saat bersamaan, tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan ke China dan mengatakan negara itu memiliki situasi yang terkendali.
Saham maskapai penerbangan juga rebound , dengan American dan United masing-masing ditutup melonjak lebih dari 3%. Las Vegas Sands dan Wynn Resorts, dua proxy virus korona untuk paparan arena game mereka di Macao, masing-masing melesat lebih dari 2%.
Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasikan jumlah kematian akibat virus itu mencapai 171 orang, dengan kasus yang dikonfirmasi melebihi 8.000. Kasus tersebut juga dikonfirmasi di luar China, termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS kemudian mengonfirmasi penularan pertama dari manusia ke manusia di negaranya, mendorong indeks utama kembali melemah.
"Penyebaran virus Wuhan tidak semakin cepat, tetapi pasar menjadi lebih peduli tentang laba dan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang karena perusahaan menerapkan penghentian kerja untuk mengurangi kemungkinan penyebaran penyakit tersebut," kata Tom Essaye, pendiri The Sevens Report.
Microsoft memimpin Dow lebih tinggi dengan kenaikan 2,8% setelah raksasa teknologi itu melaporkan kinerja kuartalan lebih baik dari perkiraan.
Namun, kekhawatiran terhadap coronavirus dan bagaimana dampaknya masih menghantui pasar. Investor meningkatkan eksposur mereka pada obligasi, secara singkat mendorong imbal hasil US Treasury 10-tahun di bawah surat utang bertenor 3-bulan, memicu apa yang disebut inversi. Pelaku pasar khawatir ketika kurva imbal hasil berbalik karena, di masa lalu, peristiwa ini kerap mendahului periode resesi.
"Ini memberitahu kita bahwa investor sedang mempertimbangkan kembali, setidaknya dalam waktu dekat, bagaimana perasaan mereka tentang prospek pertumbuhan negara tersebut. Dan bukan hanya itu, tetapi PDB global," kata Yousef Abbasi, Direktur INTL FCStone.
Saham terperosok sepanjang pekan ini oleh kekhawatiran seputar coronavirus dan dampaknya terhadap ekonomi global. S&P 500 dan Dow keduanya turun sekitar 0,4% untuk minggu ini, sementara Nasdaq kehilangan 0,2%.
Dalam berita korporasi, Facebook melaporkan kinerja kuartalan yang menunjukkan kenaikan tajam dalam biaya dan margin yang menyempit. Saham Facebook anjlok lebih dari 6%.
Tesla menikmati keuntungan triwulanan kedua berturut-turut didorong rekor pengiriman kendaraan dan berjanji untuk memproduksi lebih dari 500.000 unit pada tahun ini, mengirimkan sahamnya melonjak 10,3%.
Sekitar 200 perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba kuartalan sejauh ini, dengan 70% di antaranya membukukan keuntungan lebih baik dari perkiraan, data FactSet menunjukkan. (ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM