Investor Cermati Pernyataan Powell, Bursa Saham Wall Street Melesat
Wednesday, February 08, 2023       05:38 WIB

Ipotnews - Bursa Ekuitas Wall Street reli untuk mengakhiri sesi Selasa di zona hijau, tetapi perdagangan berombak setelah investor mencerna komentar dari Chairman Federal Reserve Jerome Powell tentang berapa lama bank sentral mungkin perlu menjinakkan inflasi.
Powell mengatakan 2023 harus menjadi tahun "penurunan inflasi yang signifikan", demikian laporan  Reuters,  di New York, Selasa (7/2) atau Rabu (8/2) pagi WIB.
Komentarnya memperbaharui harapan investor untuk kebijakan moneter yang kurang agresif yang goyah setelah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang solid, Jumat lalu. "Kami tidak menyangka akan sekuat ini," kata Powell di Economic Club of Washington, mengacu pada laporan nonfarm payrolls untuk Januari, tetapi itu "menunjukkan mengapa menurut kami ini akan menjadi proses yang memakan waktu cukup lama."
"Powell memperkirakan mereka tidak akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat, tetapi ada jalan yang baik, bahwa mereka mencapai apa yang perlu mereka capai," kata Shawn Cruz, Head Trading Strategist TD Ameritrade.
Indeks utama Wall Street berfluktuasi dengan liar selama dan setelah pernyataan Powell, dan analis mengatakan volatilitas kemungkinan tidak akan segera menghilang.
"Sampai kita melihat pelunakan dan inflasi di seluruh ekonomi dan di seluruh dunia, akan sulit untuk mendorong pasar naik dengan cepat," kata Carol Schleif, Kepala Investasi BMO Family Office.
Nasdaq yang padat teknologi melesat karena berita dari Microsoft Corp, dan S&P 500 juga mendapat dorongan. Saham perusahaan itu melambung 1,29% setelah meluncurkan integrasi ChatGPT, sebuah  chatbot  dari OpenAI, ke dalam produknya.
Menyusul komentar Powell, Morgan Stanley menambahkan 25 basis poin ke proyeksinnya untuk pertemuan kebijakan Mei, tetapi terus memperkirakan penurunan suku bunga 25 basis poin pertama untuk Desember 2023.
Pekan lalu, the Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan pasar sekarang memperhitungkan tingkat puncak di atas 5% setelah data ketenagakerjaan yang kuat pada Jumat.
Saham Baidu Inc yang tercatat di bursa Amerika melejit 12,18% setelah mesin pencari China itu mengatakan akan menyelesaikan pengujian proyek bergaya ChatGPT "Ernie Bot" pada Maret.
Sebagian besar sektor di S&P 500 berakhir lebih tinggi. Sektor energi menjadi  top gainer  karena harga minyak mentah melonjak lebih dari 3% merespons pernyataan Powell. Sektor teknologi dan jasa komunikasi juga termasuk di antara yang membukukan keuntungan tertinggi.
Di antara  top gainer  di Dow Jones Industrial Average, Boeing Inc meroket 3,84% setelah pabrikan pesawat AS itu mengonfirmasi akan memangkas sekitar 2.000 pekerjaan kerah putih.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 265,67 poin atau 0,78% menjadi 34.156,69, S&P 500 melonjak 52,92 poin atau 1,29% menjadi 4.164 dan Nasdaq Composite Index melejit 226,34 poin atau 1,9% menjadi 12.113,79.
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,98 miliar saham, sejalan dengan sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Senin, indeks saham Wall Street diseret oleh pandangan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Namun, ketiga indeks utama itu berada di area hijau untuk sejauh 2023, dengan Nasdaq menambahkan lebih dari 15%, dipimpin kebangkitan saham-saham pertumbuhan berkapitalisasi besar.
Sejauh ini, lebih dari separuh perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerja kuartalan, dengan 69,1% di antaranya mengalahkan ekspektasi, menurut Refinitiv. Namun, analis memperkirakan laba kuartal keempat turun 3,1%.
DuPont De Nemours Inc melompat 7,50% karena laba kuartalan yang lebih tinggi dari perkiraan didukung lonjakan harga produknya.
Bed Bath & Beyond anjlok hampir 50% karena pengecer barang-barang rumah tangga itu berusaha mengumpulkan USD1 miliar dalam upaya terakhir untuk menghindari kebangkrutan.
Selasa, Presiden AS Joe Biden akan menyampaikan pidato kenegaraan tahunan untuk sesi gabungan Kongres. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM