Investor Cerna Pandangan The Fed, Indeks Wall Street Merosot Lebih dari 1%
Friday, April 05, 2024       04:55 WIB

Ipotnew - Tiga indeks utama Wall Street masing-masing merosot lebih dari 1%, Kamis, dan S&P 500 mencatat persentase penurunan harian terbesar sejak 13 Februari, karena pejabat Federal Reserve mengambil pendekatan hati-hati dalam mengomentari prospek penurunan suku bunga, dan investor bersiap untuk menghadapin laporan ketenagakerjaan bulanan Amerika Serikat akhir pekan ini.
Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 530,16 poin, atau 1,35%, menjadi 38.596,98, demikian laporan  Reuters,  di New York, Kamis (4/4) atau Jumat (5/4) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 kehilangan 64,28 poin, atau 1,23%, menjadi 5.147,21, sedangkan Nasdaq Composite Index menyusut 228,38 poin, atau 1,4%, menjadi 16.049,08.
Semua sektor utama S&P 500 melempem, Kamis, dipimpin kejatuhan sektor teknologi sebesar 1,7%, sementara saham yang terkait dengan pertahanan seperti Lockheed Martin menguat.
Investor juga mencerna komentar dari Presiden AS Joe Biden, yang menyerukan gencatan senjata segera dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai perang Gaza. Harga minyak melesat di tengah ketegangan geopolitik.
Di antara komentar petinggi bank sentral AS, Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan bahwa pada pertemuan kebijakan bulan lalu dia memperkirakan dua kali pemotongan suku bunga pada 2024, tetapi jika inflasi terus bertahan, pemangkasan suku bunga mungkin tidak diperlukan tahun ini.
Sebelumnya, di awal sesi Kamis, Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin, mengatakan bank sentral AS memiliki "waktu untuk menghilangkan masalah" inflasi sebelum mulai memangkas suku bunga.
Rabu, para pejabat the Fed termasuk Chairman Jerome Powell tetap berpegang pada strategi pemotongan suku bunga yang hati-hati.
"Ini adalah pendekatan yang sangat hati-hati dan terukur," kata Paul Nolte, Senior Wealth Adviser dan Market Strategist di Murphy & Sylvest, Elmhurst, Illinois.
Selain itu, menurut dia, "ada kegelisahan dalam laporan (ketenagakerjaan)" yang akan dirilis Jumat.
Indeks Volatilitas Cboe mencatat penutupan tertinggi sejak 1 November.
Saham Wall Street menghijau pada sesi pagi menyusul data klaim pengangguran AS yang membantu mendukung harapan penurunan suku bunga. Data menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari perkiraan, pekan lalu.
Data ketenagakerjaan Jumat dapat memberikan lebih banyak petunjuk mengenai pasar tenaga kerja dan inflasi.
Ekonom yang disurvei  Reuters  memperkirakan nonfarm payrolls untuk periode Maret akan turun menjadi 200.000 dari 275.000 di bulan sebelumnya, sementara tingkat pengangguran kemungkinan tetap stabil di 3,9%.
Pasar uang saat ini masih memperkirakan peluang hampir 60% penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada Juni, menurut FedWatch Tool CME Group.
Di sisi positifnya, saham Levi Strauss melambung 12,4% setelah produsen pakaian jadi tersebut menaikkan perkiraan laba tahunannya, dengan alasan penghematan dari langkah-langkah pemotongan biaya baru-baru ini dan diskon yang lebih sedikit.
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,99 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata 11,73 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM