Investor Tunggu Langkah The Fed Selanjutnya, Wall Street Tersungkur Lagi
Tuesday, February 07, 2023       05:26 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street ditutup lebih rendah, Senin, karena investor mempertimbangkan kemungkinan Federal Reserve membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai memangkas suku bunga.
Trader akan mencermati pidato pejabat the Fed pekan ini, termasuk Chairman Jerome Powell, Selasa, untuk setiap perubahan dalam retorika bank sentral setelah data pekan lalu menunjukkan aktivitas jasa yang solid pada Januari serta pertumbuhan pekerjaan yang kuat, demikian laporan  Reuters,  di New York, Senin (6/2) atau Selasa (7/2) pagi WIB.
"Kita mendapat laporan lonjakan pekerjaan, dan orang-orang harus menilai ulang prospek the Fed dan ekonomi. Besok (Selasa) akan menarik untuk melihat apakah Powell melanjutkan transformasinya dari  hawkish  ke  dovish ," kata Brian Jacobsen, analis Allspring Global Investments.
Menteri Keuangan Janet Yellen, Senin, mengatakan Amerika Serikat dapat menghindari resesi karena inflasi turun sementara pasar tenaga kerja tetap kuat.
Setelah terpukul tahun lalu, Wall Street pulih dengan kuat pada 2023, dipimpin saham pertumbuhan megacap di tengah harapan jangka pendek bahwa the Fed akan meredam kenaikan suku bunga yang agresif, yang pada gilirannya dapat mengurangi beberapa tekanan pada valuasi ekuitas.
Pelaku pasar uang sekarang melihat suku bunga acuan memuncak di level 5,1% pada Juli, sejalan dengan apa yang didukung sebagian besar pembuat kebijakan berulang kali.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun memperpanjang kenaikan ke level tertinggi empat minggu.
Di sisi korporrasi, analis memperkirakan laba kuartalan perusahaan S&P 500 anjlok 2,8% pada kuartal keempat, menurut Refinitiv.
Dow Jones Industrial Average berakhir turun 35,85 poin, atau 0,11%, menjadi 33.890,16, S&P 500 kehilangan 25,44 poin, atau 0,62%, menjadi 4.111,04 dan Nasdaq Composite Index merosot 119,51 poin, atau 1%, menjadi 11.887,45.
Sebagian besar dari 11 indeks sektor utama S&P 500 berada di zona merah, kecuali utilitas dan  consumer staples. 
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,17 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,858 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Tyson Foods Inc anjlok 4,6% setelah meleset dari perkiraan analis untuk pendapatan dan laba kuartalan.
Emiten tambang Newmont Corp, tersungkur 4,5% didorong rencana penawaran senilai USD16,9 miliar untuk mengakuisisi rekannya di Australia, Newcrest Mining Ltd, guna membangun raksasa emas global.
Bertentangan dengan tren keseluruhan, Tesla Inc melejit 2,5% setelah dewan juri di pengadilan Amerika, Jumat, menilai CEO Elon Musk dan perusahaannya tidak bertanggung jawab atas tuduhan menyesatkan investor ketika Musk mencuit pada 2018 bahwa dia telah "mendapatkan dana" untuk mendorong pabrikan mobil listrik itu menjadi perusahaan non-publik.
Saham Meme, seperti AMC Entertainment dan Gamestop, juga menguat di akhir sesi, masing-masing berakhir 11,8% dan 7,2% lebih tinggi.
Saham China yang melantai di Wall Street seperti Pinduoduo Inc, melorot 1,9% karena kekhawatiran geopolitik setelah jet tempur militer AS menembak jatuh balon mata-mata China di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM