Jobs Data Amerika Bebani Sentimen, Bursa Ekuitas Eropa Tersungkur
Tuesday, February 07, 2023       03:36 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa jatuh, Senin, karena kekhawatiran siklus kenaikan suku bunga global dapat bertahan lebih lama dari perkiraan sebelumnya membebani saham teknologi dan real estate yang sensitif terhadap suku bunga.
Indeks pan-Eropa Stoxx 600 ditutup turun 0,78% atau 3,61 poin menjadi 457,16, mundur dari level tertinggi sembilan bulan yang dicapai pada sesi Jumat di tengah optimisme tentang ekonomi zona euro, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Senin (6/1) atau Selasa (7/1) dini hari WIB.
Hampir semua indeks sektor berada di posisi merah, dengan saham real estat dan teknologi yang peka terhadap suku bunga di antara mereka yang menanggung beban tekanan jual dan masing-masing anjlok sekitar 2%.
Saham ritel juga tersungkur 2,2%.
Perusahaan real estat yang tercatat di bursa Stockholm, yakni Fabege dan Fastighets AB Balder di antara emiten yang mencatat persentase penurunan teratas di Stoxx 600, masing-masing merosot 8,7% dan 7,2%.
Kekhawatiran seputar meningkatnya ketegangan geopolitik China-Amerika Serikat juga membebani sentimen, dengan produsen barang mewah yang terpapar China, Hermes International, LVMH dan Kering melorot antara 1,8% dan 3,8%.
Saham Prudential Plc, perusahaan jasa keuangan dengan eksposur ke China, juga menjadi hambatan di Stoxx 600.
Data yang dirilis Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja Amerika yang kuat dan rebound dalam aktivitas industri jasa bulan lalu menghidupkan kembali kekhawatiran akan periode suku bunga tinggi yang berkepanjangan, dua hari setelah Chairman Federal Reserve Jerome Powell mengakui pelonggaran inflasi ketika bank sentral menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase.
"Pasar ekuitas menguat dengan angka (inflasi) yang lebih lemah yang mulai kita lihat," kata Stuart Cole, Kepala Ekonom Makro Equiti Capital di London.
"Data AS yang kuat meredam harapan bahwa Fed - khususnya - tetapi juga BoE (Bank of England) dan ECB, hampir mengakhiri pengetatan kebijakan mereka seperti yang diharapkan pasar."
Bank Sentral Eropa mencatat nada yang relatif lebih  hawkish  daripada rekan-rekannya minggu lalu setelah menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dan secara eksplisit mengisyaratkan kenaikan lainnya.
Indeks DAX Jerman ditutup turun 0,84% atau 130,52 poin menjadi 15.345,91. Pesanan industri di ekonomi terbesar Eropa itu mengalahkan perkiraan pada Desember.
Rekan-rekannya juga tumbang. Di Inggris, Indeks FTSE 100 menyusut 0,82% atau 65,09 poin menjadi 7.836,71 dan CAC Prancis anjlok 1,34% atau 96,84 poin menjadi 7.137,10.
Eurazeo jatuh 2,0% setelah  Reuters  melaporkan perusahaan investasi Prancis itu memecat kepala eksekutifnya dan menunjuk dewan eksekutif baru menyusul perselisihan dengan pemegang saham terbesar grup tersebut.
Sementara itu, Santander turun 1,5% karena pengadilan Madrid memutuskan bahwa surat penawaran bank itu kepada Andrea Orcel yang menjadikannya kepala eksekutif adalah kontrak yang mengikat.
Banco BPM, bank terbesar ketiga di Italia, melambung 2,7% terkait rencana untuk menghasilkan nilai yang lebih besar dalam jangka panjang dari bisnis pembayaran pengecer saat mengeksplorasi opsi strategis untuk unit tersebut. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM