Joe Biden Resmi Jadi Presiden Amerika, Bursa Wall Street Reli Cetak Rekor
Thursday, January 21, 2021       05:15 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street reli ke rekor penutupan setelah Presiden Joe Biden dilantik, memicu harapan untuk paket stimulus lain dan peluncuran vaksin yang lebih lancar ke depan. Di sisi lain, laporan keuangan kuartalan yang kuat juga mendorong sentimen, termasuk dari Netflix yang melonjak 16,9%.
Dow Jones Industrial Average meningkat 257,86 poin, atau 0,83%, ke penutupan tertinggi yang baru di 31.188,38, demikian laporan   CNBC ,  di New York, Rabu (20/1) atau Kamis (21/1) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 melesat 1,39% atau 52,94 poin ke rekor penutupan 3.851,85, dipimpin sektor jasa komunikasi. Sedangkan Nasdaq Composite Index meroket 1,97% atau 260,07 poin menjadi 13.457,25, mencatat rekor baru. Ketiga indeks tersebut juga menyentuh level intraday tertinggi selama sesi itu.
Netflix melonjak setelah perusahaan itu melaporkan pertumbuhan pelanggan yang kuat dan mengatakan sedang mempertimbangkan pembelian kembali sahamnya  (buyback) .
Netflix dengan mudah mengalahkan perkiraan untuk penambahan jumlah pelanggan berbayar global, melaporkan 8,5 juta dibandingkan 6,47 juta yang diantisipasi sejumlah analis. Perusahaan tersebut juga mengatakan akan mencapai titik impas berdasarkan arus kas pada tahun ini.
Biden dilantik untuk menggantikan Donald Trump sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat. Investor tetap berharap bahwa rencana bantuan Covid-19 sebesar USD1,9 triliun dari presiden berusia 78 tahun itu akan mendukung pemulihan ekonomi dan mendongkrak pertumbuhan laba perusahaan. Janet Yellen, calon yang ditunjuk Biden sebagai Menteri Keuangan, Selasa, mendukung anggaran pengeluaran bantuan yang lebih tinggi dan mendesak anggota parlemen untuk mengambil langkah besar.
Proposal stimulus Biden meminta pembayaran langsung sebesar USD1.400 kepada kebanyakan warga Amerika dan tunjangan pengangguran tambahan serta bantuan bagi pemerintah negara bagian dan lokal. Biden juga mengumumkan rencana besar-besaran untuk memerangi pandemi, yang mencakup kampanye vaksin nasional untuk mempercepat peluncurannya.
"Saya pikir kita semua terkepung. Saya pikir transfer kekuasaan yang tertib, ditambah dengan rencana yang jelas untuk memberi kita vaksin saat diluncurkan, akan terjadi sehingga pasar dapat meningkat pesat," kata Jim Cramer dari   CNBC  . "Yang lainnya, saya tidak mengatakan itu tidak relevan, tetapi kita tidak bisa membuat perekonomian ini terbuka sampai kita menemukan cara untuk mendapatkan vaksin dari Pfizer dan Moderna di tangan kita."
Amerika gagal mencapai target untuk memvaksinasi 20 juta orang pada akhir tahun lalu. Sementara Operation Warp Speed dari pemerintahan Trump telah mengirimkan lebih dari 31,1 juta dosis di seluruh negeri, namun hanya 12,3 juta orang yang diinokulasi.
Biden juga berencana untuk menandatangani lebih dari selusin perintah eksekutif guna membatalkan banyak perintah yang dikeluarkan oleh Trump, termasuk larangan perjalanan bagi pelancong dari negara mayoritas Muslim dan pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko.
"Saya yakin kita akan mampu membalik halaman," kata Kristina Hooper, Kepala Strategi Pasar Invesco. "Saya memperkirakan pasar akan terus bergerak dengan ekspektasi pemulihan yang kuat pada 2021 ketika vaksin didistribusikan secara luas."
Korporasi terus menunjukkan hasil kuartalan yang solid ketika laba dan pendapatan pulih dari level terendah akibat pandemi.
Morgan Stanley membukukan laba dan pendapatan di atas estimasi, didorong hasil perdagangan dan  wealth management  yang solid. Sahamnya ditutup 0,2% lebih rendah.
Procter & Gamble menaikkan perkiraan fiskal 2021 dan mengatakan pendapatan kuartal lalu melonjak karena permintaan pandemi yang lebih tinggi untuk produk pembersih. Namun, sahamnya merosot 1,3%.
"Kita memulai awal musim laporan keuangan yang cukup solid," kata Chris Larkin, Managing Director E-Trade Financial. "Yang lebih menggembirakan adalah panduan positif yang diproyeksikan oleh perusahaan. Jadi, meski ada beberapa rintangan yang tak terhindarkan di jalan,  trader  dan perusahaan Amerika mulai melihat cahaya di ujung terowongan." (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM