Kebuntuan Perundingan Stimulus Bebani Wall Street, Dow dan S&P 500 Melemah
Friday, August 14, 2020       04:40 WIB

Ipotnews - Saham Wall Street sebagian besar ditutup lebih rendah, Kamis, setelah pedagang mencerna data pengangguran yang lebih baik dari perkiraan dan memantau kebuntuan dalam negosiasi paket stimulus Amerika Serikat.
S&P 500 melemah setelah mendekati rekor tertinggi Februari. Indeks berbasis luas itu turun 0,2% atau 6,92 poin menjadi 3.373,43, dan sempat melewati rekor penutupan tertinggi 3.386,15 di awal sesi, demikian laporan   CNBC  dan  AFP,  di New York, Kamis (13/8) atau Jumat (14/8) pagi WIB.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average berkurang 80,12 poin atau 0,29% menjadi 27.896,72, sedangkan Nasdaq Composite Index bertahan di zona hijau, menguat 0,27% atau 30,26 poin menjadi 11.042,50.
Cisco Systems anjlok lebih dari 11% di tengah panduan laba yang mengecewakan untuk memimpin kejatuhan Dow. Saham perusahaan yang akan mendapat keuntungan dari pembukaan kembali ekonomi juga mengalami tekanan. Gap turun 2,1%. American Airlines dan Southwest masing-masing melemah lebih dari 1,5%. Sementara itu, saham Apple melejit 1,8% menjadi ditutup pada rekor tertinggi. Facebook dan Netflix juga berakhir lebih tinggi.
"Tanpa berita yang signifikan untuk mengangkat pasar, butuh waktu untuk menembus di atas level tertinggi sepanjang masa," kata Peter Cardillo, Kepala Ekonom Spartan Capital Securities.
Kamis, S&P 500 ditutup hanya 0,6% di bawah tertinggi sepanjang masa yang dicapai 19 Februari. Indeks tersebut bahkan lebih dekat ke rekor penutupan tertinggi 3.386,15. S&P 500 diperdagangkan dalam jarak yang sangat dekat dari rekor tersebut untuk sebagian besar minggu ini.
Mencapai titik tertinggi sepanjang masa akan menandai pembalikan tercepat dari rekor kejatuhan 30%, kata Ed Clissold, Kepala Strategi Ned Davis Research. Dia juga mencatat bahwa partisipasi pasar yang lebih luas dibutuhkan S&P 500 untuk membuat terobosan berarti di atas level tertinggi Februari.
Klaim Pengangguran
Klaim awal pengangguran mingguan AS turun menjadi 963.000, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Kamis. Angka itu di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 1,1 juta. Ini juga pertama kalinya sejak Maret klaim pengangguran di bawah 1 juta.
Pekan lalu, pemerintah AS mengumumkan hampir 1,8 juta pekerjaan diciptakan pada Juli dan tingkat pengangguran turun menjadi 10,2%. Angka penggajian untuk Mei dan Juni juga direvisi naik.
Pastinya, investor mengawasi Washington, di mana anggota parlemen teratas negara terus merundingkan paket bantuan virus korona bagi rumah tangga dan bisnis Amerika.
Meski Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dan Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan minggu ini bahwa kedua belah pihak masih jauh dari kesepakatan, banyak investor percaya kesepakatan tidak dapat dihindari. Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow juga mengatakan pembicaraan menemui jalan buntu.
Chris Low, analis FHN Financial, mengatakan investor mendapatkan dorongan dari data ekonomi yang lebih baik, yang menunjukkan lonjakan virus korona selama sebulan terakhir tidak secara signifikan memperlambat pemulihan.
Tetapi sejumlah pihak di Washington "terpisah jauh dan itu benar-benar mengecewakan," katanya.
Low mengatakan pemulihan pasar saham sejak Maret didasarkan pada ekspektasi bahwa vaksin virus korona akan berhasil dalam waktu dekat. Baik S&P 500 dan Nasdaq berada di dekat level tertinggi sepanjang masa.
"Pada akhirnya, level pasar saat ini tidak masuk akal kecuali ekonomi baik-baik saja setahun dari sekarang," kata Low. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM