Kejatuhan Saham Teknologi Bebani Sentimen, Wall Street Tergelincir dari Level Rekor
Tuesday, April 20, 2021       05:00 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street tergelincir dari level rekor untuk memulai pekan ini, Senin, karena pelemahan di sektor teknologi membebani pasar yang lebih luas.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 123,04 poin, atau 0,36% menjadi 34.077,63, meluncur dari rekor tertinggi di sesi sebelumnya, demikian laporan   CNBC  dan  Reuters,  di New York, Senin (19/4) atau Selasa (20/4) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 melemah 0,53% atau 22,21 poin menjadi 4.163,26 setelah ditutup pada level tertinggi baru pada sesi Jumat. Sedangkan Nasdaq Composite Index kehilangan 0,98% atau 137,58 poin menjadi 13.914,77.
Pabrikan mobil listrik, Tesla, tergelincir 3,4% setelah sebuah kendaraan yang diyakini beroperasi tanpa pengemudi menabrak pohon, Sabtu, di sebelah utara Houston, menewaskan dua penumpang.
Saham Tesla menjadi hambatan terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq. Kejatuhan bitcoin hingga 8,4% selama akhir pekan lalu, di mana Tesla menanamkan investasi, juga membebani harga sahamnya.
S&P 500 sebagian besar lebih rendah, dengan Microsoft Corp, Amazon.com Inc dan Nvidia Corp juga membebani indeks itu ketika analis menunggu hasil minggu ini dan selanjutnya yang membentuk sebagian besar musim laporan keuangan.
Proyeksi perusahaan akan menunjukkan sejauh mana reli dari posisi terendah tahun lalu dapat berlanjut. Analis memperkirakan laba kuartal pertama tumbuh 30,9% dari tahun lalu, menurut data IBES Refinitiv.
Ekonomi Amerika Serikat siap untuk meledak karena konsumen memiliki tabungan USD2 triliun yang melebihi tingkat pra-pandemi, kata Doug Peta, Kepala Strategi Investasi BCA Research, sambil menambahkan pasar dalam  pause mode. 
"Jika memang kita terus bergerak lebih tinggi itu akan sehat, itu menunjukkan bahwa pergerakan lebih tinggi berkelanjutan," kata Peta.
Real estat adalah satu-satunya dari 11 sektor S&P 500 yang membukukan keuntungan.
Nvidia anjlok 3,5% setelah Pemerintah Inggris mengatakan akan melihat implikasi keamanan nasional dari pembelian Nvidia atas  chip designer  Inggris, ARM Holdings, menimbulkan tanda tanya atas kesepakatan senilai USD40 miliar itu.
Coca-Cola Co naik 0,6% setelah pabrikan minuman itu melampaui estimasi laba dan pendapatan kuartalan, diuntungkan dari pelonggaran pembatasan pandemi dan peluncuran vaksin yang luas.
International Business Machines Corp, perusahaan  blue-chip  lainnya, tergelincir 0,4% menjelang rilis laporan keuangan setelah penutupan pasar.
"Pasar mengalami lompatan besar ke sisi atas sehingga perlu sedikit istirahat," kata Peter Cardillo, Kepala Ekonom Spartan Capital Securities di New York.
"Untuk saat ini, itu hanya sedikit aksi ambil untung karena pedagang menunggu laporan keuangan dari raksasa teknologi di Wall Street."
Penurunan imbal hasil US Treasury 10 tahun baru-baru ini dari level tertinggi 14-bulan membantu saham teknologi untuk rebound, sementara data ekonomi yang kuat mengangkat S&P 500 dan Dow ke level rekor.
S&P 500 menguat selama empat pekan terakhir, rekor kenaikan beruntun terpanjang sejak Agustus 2020.
GameStop Corp melonjak 6,3% setelah pengumuman pengunduran diri CEO-nya.
Harley-Davidson Inc melesat 9,7% setelah pabrikan motor gede itu menaikkan perkiraan pertumbuhan penjualan setahun penuh. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM