Kekhawatiran Pandemi Korona Picu Permintaan Safe-Haven, Emas Bersinar Terang
Tuesday, February 25, 2020       03:35 WIB

Ipotnews - Emas melonjak sebanyaknya 2,8%, Senin, ke level tertinggi dalam tujuh tahun, karena investor khawatir tentang pertumbuhan ekonomi global dalam menghadapi kasus virus korona yang meningkat tajam di luar China.
Harga emas di pasar spot melejit 1,7% menjadi USD1.671,35 per ounce pada pukul 01.59 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Senin (24/2) atau Selasa (25/2) dini hari WIB. Emas spot sempat menembus USD1.688,66 per ounce, yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2013.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melesat 1,7% menjadi USD1.676,60 per ounce.
"Pasar ketakutan saat ini," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures, mengutip kekhawatiran mengenai virus korona.
"Kekhawatirannya bukan tentang virus itu, tepatnya, ini dari sudut pandang ekonomi. Dow Jones anjlok sekitar 1.000 poin, imbal hasil obligasi juga lebih rendah."
Ada peningkatan tajam dalam kasus virus korona yang dilaporkan di Italia, Korea Selatan dan Iran, dengan Afghanistan dan Irak melaporkan kasus pertama mereka. Namun, tingkat infeksi di China berkurang.
Di luar China daratan, wabah itu menyebar ke sekitar 29 negara dan wilayah, dengan korban tewas sekitar dua lusin, menurut penghitungan  Reuters .
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan khawatir tentang meningkatnya jumlah kasus tanpa kaitan yang jelas dengan China.
Investor memandang emas dan aset lain seperti obligasi pemerintah serta dolar AS sebagai tempat berlindung yang aman selama masa penuh tekanan tersebut.
Pembalikan kurva antara imbal hasil obligasi Amerika bertenor 3-bulan dan 10-tahun semakin dalam, dalam apa yang para ekonom lihat sebagai sinyal resesi. Imbal hasil US Treasury 10-tahun jatuh ke level terendah sejak Juli 2016.
Kekhawatiran investor terhadap wabah virus memicu aksi jual secara luas di pasar ekuitas. Dow Jones merosot lebih dari 800 poin, di bawah rata-rata pergerakan 100 hari untuk kali pertama sejak Oktober.
Di Eropa, pasar mengalami penurunan harian terbesar sejak pertengahan 2016.
"Kenaikan harga emas disertai oleh arus masuk ETF lebih lanjut. Investor keuangan spekulatif juga meningkatkan spekulasi mereka pada kenaikan harga emas secara signifikan," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.
"Namun, ini juga berarti bahwa kenaikan harga emas berada di dasar yang goyah, sehingga penurunannya dapat diperkiralan jika terjadi aksi ambil untung."
Merefleksikan peningkatan minat investor pada emas, spekulan menaikkan posisi  bullish  mereka pada kontrak emas dan perak COMEX dalam pekan hingga 18 Februari, menurut data Jumat.
Mencerminkan kenaikan emas, perak melonjak 2,3% menjadi USD18,88 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak September di posisi USD18,90 per ounce.
Palladium anjlok 3,1% menjadi USD2.619,01 per ounce, sedangkan platinum turun 0,3% menjadi USD970,17 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM