Ipotnews - Harga sebagian besar logam industri anjlok pada hari Selasa, terbebani oleh prospek permintaan yang suram menyusul data AS yang memicu kekhawatiran akan kemungkinan resesi di ekonomi terbesar dunia itu.
Tembaga berjangka tiga bulan di Bursa Logam London (LME) turun 0,3% menjadi $8.858,50 per metrik ton, pada pukul 03.03 GMT. Kontrak tersebut mendekati level terendah 4-1/2 bulan di $8.714 yang dicapai pada sesi sebelumnya.
Kontrak tembaga September yang paling banyak diperdagangkan di Bursa Berjangka Shanghai ( SHFE ) turun 2,5% menjadi 71.260 yuan ($9.964,90) per ton. Kontrak tersebut anjlok sebanyak 3,3% di awal sesi menjadi 70.630 yuan, terendah sejak 13 Maret.
Data AS menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja tidak memenuhi ekspektasi dan tingkat pengangguran meningkat, yang menunjukkan kemungkinan melemahnya pasar tenaga kerja dan kerentanan yang lebih besar terhadap resesi.
Di COMEX, manajer dana menurunkan taruhan bullish mereka untuk tembaga, dengan posisi beli bersih turun menjadi 9.449 kontrak pada 30 Juli, turun 87% dari 21 Mei, data bursa terbaru menunjukkan.
Tembaga LME telah turun 20% sejak rekor tertingginya di $11.104,50 per ton tercapai pada 20 Mei.
Namun, permintaan fisik membaik seiring dengan turunnya harga.
Premi untuk mengimpor tembaga ke Tiongkok naik menjadi $48 per ton pada hari Senin, tertinggi sejak 18 Maret. Stok tembaga di gudang SHFE turun menjadi 295.141 ton, terendah sejak 17 Mei, meskipun persediaan di luar Tiongkok tetap tinggi.
Aluminium LME turun 0,1% menjadi $2.248,50 per ton, nikel turun tipis 0,4% menjadi $16.205, seng turun 0,2% menjadi $2.629, sementara timah naik 0,3% menjadi $29.570 dan timbal naik 0,7% menjadi $1.944,50 setelah jatuh 4,6% pada sesi sebelumnya.
Aluminium SHFE turun 0,7% menjadi 18.855 yuan per ton, nikel turun 1,1% menjadi 128.910 yuan, seng turun 1,4% menjadi 22.225 yuan, timbal turun 3% menjadi 17.345 yuan dan timah turun 1,6% menjadi 243.880 yuan.
Timbal SHFE mencapai titik terendah sejak 7 Mei sebesar 17.075 yuan, mengikuti kerugian pada sesi sebelumnya di LME.(Reuters)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM
