Ipotnews - Kemenangan Donald Trump pada pemilu Amerika Serikat (AS) berpotensi meningkatnya ketidakpastian global terkait dengan perubahan arah kebijakan pemerintah AS, terutama di bidang perdagangan internasional dan perpajakan (fiskal).
Hal ini didasarkan pada track record Trump semasa menjadi Presiden AS yang mengenakan tarif yang lebih tinggi dan rencana deportasi besar-besaran dapat meningkatkan tekanan inflasi. Apabila pola kebijakan tersebut terulang, akan menghambat bagi Federal Reserve (The Fed) untuk melonggarkan kebijakan moneternya di tahun 2025.
"Kemenangan Donald Trump dalam pemilu Presiden AS memicu terjadinya sentimen penghindaran risiko (risk-off) yang menyebabkan peningkatan fluktuasi di pasar keuangan," kata Rizkia Darmawan, Analyst Research Mirae Asset dalam keterangannya, Selasa (12/11).
Apabila The Fed melakukan pengetatan terkait kebijakannya diyakini akan dampak cukup besar terhadap penentuan arah kebijakan di Indonesia, baik kebijakan moneter, maupun kebijakan pemerintah yang meliputi kebijakan fiskal maupun kebijakan di bidang perdagangan internasional.
"Meskipun demikian, perekonomian Indonesia menunjukkan stabilitas dan ketahanan meskipun berada dalam rezim suku bunga yang tinggi," ujar Darma.
Setelah Trump memenangkan pemilu AS, pasar modal Indonesia bereaksi negatif, tercermin dari penurunan signifikan IHSG selama 2 hari beruntun masing-masing sebesar 1,4 persen dan 1,9 persen, sehingga total penurunan mencapai 3,3 persen. Investor asing mencatat aksi jual bersih selama 4 hari berturut-turut sejak kemenangan Trump pekan lalu.
Total aksi jual bersih (net sell) investor asing dalam 4 hari mencapai sebesar Rp6,5 triliun. Hal ini pernah terjadi dalam kemenangan Trump pada 2016 yang menyebabkan koreksi IHSG sebesar 7,3 persen dalam waktu sepekan. Saat itu aliran keluar modal asing terus berlanjut selama 28 hari perdagangan dengan total aksi jual bersih Rp17 triliun.
"Oleh sebab itu penting bagi investor terhadap perubahan ini dalam merencanakan strategi investasi menghadapi ketidakpastian global," kata dia.(Marjudin)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM