Keperkasaan Wall Street Berlanjut, Nasdaq Kembali Cetak Rekor
Wednesday, August 05, 2020       04:44 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street menguat, Selasa, membangun keuntungan kuat pada sesi sebelumnya, setelah anggota parlemen Amerika Serikat berupaya membuat terobosan terkait paket stimulus virus korona yang baru.
Dow Jones Industrial Average naik 164,07 poin, atau 0,62%, menjadi 26.828,47, sementara indeks berbasis S&P 500 meningkat 0,36% atau 11,90 poin dan berakhir di posisi 3.306,51, demikian laporan   CNBC   dan  AFP,  di New York, Selasa (4/8) atau Rabu (5/8) pagi WIB.
Nasdaq Composite Index berbalik ke zona hijau menjelang akhir sesi untuk menguat 0,35% atau 38,37 poin menjadi 10.941,17, mencatat kenaikan hari kelima berturut-turut dan rekor penutupan. Sepanjang tahun ini, Nasdaq tercatat melambung lebih dari 21%.
Pergerakan positif pada sesi Selasa terjadi ketika anggota parlemen berupaya membuat terobosan pada paket stimulus virus korona yang baru.
Wall Street terdongkrak setelah Ketua DPR, Nancy Pelosi, mengatakan bahwa dia, Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengadakan diskusi yang "produktif", Senin, meski beberapa masalah masih menggantung.
Kedua belah pihak mengindikasikan mereka menyetujui cek stimulus yang lain senilai USD1.200 lain, tetapi tetap menemui jalan buntu terkait bantuan tambahan bagi pengangguran.
"Menurut pendapat kami, Kongres akan mengerahkan kekuatan untuk memberikan dukungan stimulus jangka pendek," kata Darrell Cronk, Presiden Wells Fargo Investment Management. "Namun, tantangan yang lebih besar terjadi pada 2021 ketika program stimulus fiskal luar biasa tahun ini memudar."
Raksasa teknologi, yang memimpin indeks utama selama sepekan terakhir, diperdagangkan variatif, Selasa. Apple, salah satu emiten yang mencatat kinerja terbaik di Dow pada sesi Selasa, menyelesaikan sesi dengan kenaikan 0,6%. Netflix, sementara itu, melejit 2,2%. Namun, anggoota Big Tech lainnya melemah, Facebook turun 0,85%, dan Alphabet tergelincir 0,6%.
Energi, real estat, dan bahan pokok adalah sektor dengan kinerja terbaik di S&P 500, masing-masing melesat lebih dari 1,3%. Keuntungan itu sebagian diimbangi oleh penurunan di sektor  healthcare  dan keuangan, dua sektor S&P yang mencatat pelemahan selama sesi tersebut.
Analis juga mencermati ketegangan yang sedang berlangsung antara Amerika dan China, diperburuk dalam pertarungan mengenai TikTok, baru-baru ini.
China menuduh Washington melakukan "bullying" atas aplikasi video yang populer itu setelah Presiden Donald Trump meningkatkan tekanan agar bisnisnya di AS dijual ke perusahaan Amerika, dengan mengatakan dia akan memblokir aplikasi tersebut pada 15 September kecuali jika dijual.
Trump juga mengatakan AS harus menerima bagian dari kesepakatan itu, mendorong kritik dari ahli hukum yang menyamakan manuver tersebut dengan pemerasan.
Di antara perusahaan individu, Ford melambung 2,5 persen setelah mengumumkan bahwa Jim Hackett akan mengundurkan diri sebagai chief executive dan digantikan oleh eksekutif Jim Farley.
Take-Two Interactive melonjak 5,9 persen menyusul kenaikan pemesanan video game dari konsumen yang terjebak di rumah akibat pandemi.
Eastman Kodak anjlok 3,6 persen setelah laporan  Wall Street Journal  mengatakan otoritas terkait sedang menyelidiki pergerakan harga sahamnya pekan lalu terkait dengan pengumuman pinjaman pemerintah bagi perusahaan itu untuk memproduksi komponen obat generik, yang berpotensi menguntungkan para eksekutif dengan hibah opsi saham. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM