JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi sepanjang tahun ini belum berdampak signifikan pada PT Prodia Widyahusada Tbk ().
Corporate Secretary Assistant Manager Dinar Primasari mengatakan, perusahaan dan mitra usaha yang menyediakan alat ataupun bahan baku laboratorium telah membuat kesepakatan di awal terkait perubahan nilai kurs.
"Sehingga sudah ada mitigasi berupa rentang angka yang disepakati sehubungan dengan naik atau turunnya kurs tersebut," ujar Dinar.
Lebih lanjut, Dinar mengatakan emiten yang bergerak di bidang kesehatan ini tidak mengandalkan impor untuk penyediaan alat atau bahan baku laboratorium. Saat ini, memiliki beberapa mitra usaha untuk penyediaan alat dan bahan baku laboratorium yang berasal baik dari lokal maupun luar negeri.
Sehingga, kerjasama dengan para mitra usaha ini menjunjung tinggi prinsip saling menguntungkan, efisien, efektif, dan dapat bermanfaat optimal bagi .
Lebih lanjut untuk meminimalkan impor, telah bekerjasama dengan beberapa mitra usaha dalam hal penyediaan alat atau bahan baku laboratorium. Bentuk kerjasama ini, misalnya berupa pinjam pakai alat kesehatan.
Dengan kerjasama ini, dapat menggunakan alat kesehatan dari mitra usaha dan membeli dari mitra usaha tersebut dengan harga yang telah disepakati antara kedua belah pihak.
Untuk diketahui, telah menyediakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 350 miliar. Jumlah ini sama dengan alokasi capex tahun lalu.
"Anggaran capex ini sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan sistem teknologi informasi, pengembangan jejaring outlet dan peningkatan kualitas layanan," pungkas Dinar.
Sumber : KONTAN.CO.ID
powered by: IPOTNEWS.COM