Ketakutan Perang Dagang Bangkit Lagi, Bursa Ekuitas Eropa Anjlok
Thursday, December 06, 2018       04:28 WIB

Ipotnews - Saham Eropa membukukan kerugian tajam, Rabu, karena kekhawatiran perdagangan yang bangkit kembali memperburuk ketakutan investor mengenai pertumbuhan ekonomi global.
Pan-Eropa Stoxx 600 ditutup anjlok 1,16 persen atau 4,16 poin menjadi 354,27, dengan sebagian besar sektor regional diperdagangkan di wilayah negatif, demikian laporan   CNBC  , Rabu (5/12) atau Kamis (6/12) dini hari WIB.
Semua bursa utama melemah tajam. Di Inggris, indeks FTSE 100 merosot 1,44 persen atau 100,92 poin menjadi 6.921,84, DAX Jerman turun 135,08 poin atau 1,19 persen menjadi 11.200,24, dan CAC 40 Prancis berkurang 1,36 persen (68,29 poin) menjadi 4.944,37.
Sektor konstruksi termasuk yang terburuk, melorot lebih dari 1,75 persen di tengah meningkatnya kekhawatiran perang perdagangan. Saint-Gobain Prancis tenggelam lebih dari 3 persen setelah J.P. Morgan memangkas rekomendasi sahamnya menjadi "netral" dari " overweight ". Industri lain yang memimpin pelemahan adalah asuransi, melemah 1,75 persen.
Melihat saham individu, Hargreaves Lansdown Inggris anjlok lebih dari 4 persen setelah Morgan Stanley memangkas rekomendasi sahamnya menjadi " underweight " dari " equal-weight ". Salah satu pemain terburuk adalah Altran yang melantai di Prancis, menyusut 7,5 persen setelah pemberitaan Chairman Altran North America, Frank Kern, akan pensiun.
Di sisi lain, produsen obat Shire adalah salah satu pemain terbaik dalam indeks FTSE 100. Persetujuan pemegang saham Takeda Pharmaceutical Jepang untuk menyelesaikan pengambilalihan perusahaan itu, Rabu pagi, senilai USD59 miliar, mendorong saham Shire melonjak di atas 2,5 persen.
Masalah Perdagangan
Fokus pasar sebagian besar selaras dengan perkembangan perdagangan global, di tengah meningkatnya keraguan bahwa dua ekonomi terbesar dunia mampu mengamankan kesepakatan perdagangan yang komprehensif selama gencatan tarif.
Amerika dan China sepakat untuk menunda sementara pengenaan biaya tambahan terhadap barang satu sama lain selama akhir pekan lalu. Gencatan perdagangan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping mendorong saham global melonjak, Senin, tetapi memudarnya optimisme atas kesepakatan politik itu mengupas kenaikan pasar ekuitas.
Sementara itu, kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan Amerika tampaknya mempercepat kejatuhan imbal hasil US Treasury jangka panjang. Sinyal dari Federal Reserve, pekan lalu, yang mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga tiga tahun mendorong imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun ke posisi terendah tiga bulan, di bawah tiga persen pada sesi Selasa.
Volume perdagangan relatif rendah pada sesi Rabu, dengan pasar saham Amerika ditutup untuk hari berkabung nasional atas wafatnya mantan presiden George HW Bush. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM