Ketakutan Resesi Dorong Aksi Jual, Bursa Ekuitas Eropa Tergelincir
Wednesday, September 28, 2022       03:37 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa tersungkur, Selasa, memperpanjang aksi jual didorong meningkatnya ketakutan resesi di tengah pengetatan kebijakan yang agresif oleh bank sentral, dengan saham London terhuyung-huyung akibat kekhawatiran tentang rencana ekonomi yang baru.
Indeks DAX Jerman tergelincir 0,72% atau 88,24 poin menjadi 12.139,68, posisi terendah November 2020, sementara CAC Prancis berkurang 0,27% atau 15,57 poin menjadi 5.753,82, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (27/9) atau Rabu (28/9) dini hari WIB.
Indeks pan-Eropa Stoxx 600 ditutup turun 0,13% atau 0,51 poin menjadi 388,24 setelah sesi bergejolak yang membuatnya melesat sebanyaknya 1,3%.
Keuntungan di saham tambang, energi dan  healthcare  diimbangi penurunan tajam di perbankan dan utilitas.
Indeks FTSE 100 London menyusut 0,52% atau 36,36 poin menjadi 6.984,59 ketika poundsterling pulih dari rekor terendah Senin di tengah kekhawatiran tentang dampak dari "anggaran mini" Inggris.
"Stabilisasi pound terjadi di belakang ekspektasi bahwa Bank of England akan banyak memperketat kebijakan. Ada ruang yang layak bagi BoE untuk mengecewakan ekspektasi dan jika itu terjadi, sterling dapat melanjutkan penurunannya terhadap dolar," kata Themos Fiotakis, Kepala Riset Barclays di London.
Stoxx 600 kehilangan 4,4% dalam empat sesi terakhir, karena data yang suram tentang aktivitas ekonomi regional ditambah dengan kenaikan suku bunga oleh beberapa bank sentral memicu kekhawatiran penurunan ekonomi global.
"Kita mengalami lonjakan yang cukup besar dalam penghindaran risiko pada September, jadi ada sedikit  short-covering,  ada sedikit kelegaan tetapi tidak ada yang fundamental," kata Fiotakis.
"Faktanya, yang saya khawatirkan adalah jika kita terus mendapatkan kumpulan data yang solid untuk Amerika Serikat, kita bisa melihat respons Federal Reserve yang lebih  hawkish." 
Pasar mewaspadai langkah pengetatan oleh Fed tahun ini setelah tiga kali kenaikan suku bunga 75 basis poin dan sinyal  hawkish. 
Goldman Sachs memperkirakan Bank Sentral Eropa akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada dua pertemuan berikutnya,  Bloomberg News  melaporkan. ECB menaikkan suku bunga utamanya sebesar 125 basis poin menjadi 0,75%, laju kenaikan suku bunga tercepat dalam sejarahnya.
Di antara pergerakan saham individu, Nexi melambung 2,7% setelah perusahaan itu memperkirakan menghasilkan kelebihan uang sekitar 2,8 miliar euro pada 2023-2025 yang dapat digunakan untuk mengejar peluang M&A atau untuk mengembalikan modal kepada pemegang saham melalui program  buyback  dan dividen. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM