Ipotnews - Harga emas menguat, Rabu, karena investor memburu aset safe-haven setelah suramnya data ekonomi Amerika memperburuk kekhawatiran penurunan ekonomi di tengah meningkatnya lockdown dan pembatasan lainnya secara global guna memerangi pandemi virus korona.
Harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi USD1.580,29 per ounce pada pukul 12.54 WIB, setelah melesat sebanyaknya 1,8% di awal sesi, demikian laporan Reuters , di Bengaluru, Rabu (1/4) atau Kamis (2/4) dini hari WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,3% lebih rendah menjadi USD1.591,40 per ounce.
"Latar belakang ekonomi makro yang belum pernah terjadi sebelumnya itu menarik lebih banyak investor ke aset nyata seperti emas. Bank sentral di seluruh dunia melonggarkan balance sheet mereka dan bersiap-siap untuk pelonggaran lebih lanjut guna memitigasi dampak wabah tersebut," kata Soni Kumari, analis ANZ.
"Karena itu kami melihat suku bunga riil bertahan di wilayah negatif yang cukup dalam untuk sementara waktu. Latar belakang seperti itu tetap menguntungkan untuk investasi emas."
Sektor manufaktur Amerika mengalami kontraksi pada Maret, dengan aktivitas mencapai level terendah sejak 2009, karena wabah koronavirus menyebabkan gangguan kekurangan yang terus meluas, menurut survei.
Juga, penggaji swasta AS turun pada Maret untuk pertama kalinya sejak 2017, mendukung pandangan para ekonom bahwa ledakan lapangan kerja terpanjang dalam sejarah berakhir bulan lalu.
Ketika bukti menunjukkan bahwa pandemi itu mendorong ekonomi global ke jurang resesi yang dalam, pasar ekuitas memulai kuartal baru dengan penurunan tajam.
Presiden Donald Trump memperingatkan rakyat Amerika, Selasa, tentang dua pekan ke depan yang "menyakitkan" dalam memerangi virus korona, dengan meningkatnya jumlah kematian yang bisa mencapai ratusan ribu bahkan dengan langkah-langkah social distancing yang lebih ketat.
Penularan tersebut menginfeksi lebih dari 851.000 orang di seluruh dunia dan membunuh 42.053, menurut penghitungan Reuters .
Selasa, Federal Reserve memperluas kemampuan lusinan bank sentral global untuk mengakses dolar selama krisis tersebut dengan memungkinkan mereka menukar kepemilikan US Treasury-nya untuk pinjaman dalam dolar overnight .
"Secara teknikal, bullish emas masih memiliki keunggulan teknikal jangka pendek secara keseluruhan tetapi akan memudar pekan ini dan perlu menunjukkan kekuatan yang baru segera," kata analis Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Level resistance berada di kisaran USD1.612,40 dan kemudian menuju USD1.625, kata Wyckoff menambahkan.
Mencerminkan sentimen investor, penjualan produk emas Perth Mint pada Maret melonjak ke level tertinggi dalam sekitar tujuh tahun.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, naik 0,3% menjadi 967 ton pada sesi Selasa.
Logam lainnya, platinum anjlok 1,4% menjadi USD711,76 per ounce, palladium merosot 5,3% menjadi USD2.228,16 per ounce dan perak turun 0,6% menjadi USD13,88 per ounce. (ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM