Kilau Emas Meredup di Tengah Optimisme Kesepakatan Dagang
Monday, November 18, 2019       15:34 WIB

Ipotnews - Harga emas melemah, Senin petang, karena meningkatnya optimisme tentang hubungan perdagangan AS-China menyusul laporan "pembicaraan yang konstruktif" selama akhir pekan. Namun, pelemahan logam kuning itu relatif tertahan oleh depreasiasi dolar.
Harga emas di pasar spot turun sekitar 0,3% menjadi USD1.463,40 per ounce pada pukul 14.32 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat menyusut 0,4% menjadi USD1.462,90 per ounce, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Senin (18/11).
Media pemerintah China,  Xinhua , melaporkan Washington dan Beijing melakukan percakapan telepon tingkat tinggi, Sabtu, dan kedua belah pihak membahas masalah inti masing-masing untuk fase pertama dari perjanjian perdagangan awal.
"Kesepakatan fase pertama ini sangat penting bagi investor karena akan menentukan nada untuk fase selanjutnya," kata Hareesh V, Kepala Riset Komoditas Geojit Financial Services.
Saham Asia menguat setelah Beijing mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga utama untuk pertama kalinya sejak 2015, memicu spekulasi bahwa ada lebih banyak stimulus akan digelontorkan bagi ekonomi terbesar kedua dunia itu.
"Pemulihan dalam sentimen risiko di seluruh Asia dan optimisme investor tentang kesepakatan fase pertama yang harus dicapai sebelum Natal, membebani emas," kata Margaret Yang Yan, analis CMC Markets, menambahkan bahwa dolar yang lemah membatasi kejatuhan logam mulia tersebut.
Dolar sedikit lebih lemah dibandingkan mata uang utama.
"Dalam semua kemungkinan, gangguan dalam pembicaraan perdagangan tetap menjadi satu-satunya skenario untuk membangkitkan kembali harga emas saat ini," kata Jeffrey Halley, analis OANDA.
Investor juga terus mencermati perkembangan di Hong Kong, dengan polisi mengurung ratusan pengunjuk rasa di sebuah universitas besar dan demonstran mengamuk di distrik wisata, setelah hampir dua hari berturut-turut terjadi kebuntuan.
Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi atau politik.
Pelaku pasar sekarang menunggu risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve, yang dijadwalkan bakal dirilis Rabu, untuk petunjuk tentang lintasan suku bunga di masa mendatang.
Emas sangat sensitif terhadap suku bunga, karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi  opportunity cost  memegang  bullion  yang tidak memberikan imbal hasil.
Di sisi teknikal, emas spot terlihat netral dalam kisaran sempit USD1.462-1.472 per ounce tetapi penembusan di atas USD1.472 dapat menyebabkan kenaikan terbatas di level USD1.480, menurut analis teknikal  Reuters , Wang Tao.
Di antara logam lainnya, perak turun 0,6% menjadi USD16,85 per ounce, dan platinum berkurang 0,1% menjadi USD888,41 per ounce, sedangkan palladium naik 0,7% menjadi USD1.716,61 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM