Logam Kuning Berkilau Didorong Pelemahan Dolar dan Yield Amerika
Wednesday, July 28, 2021       04:38 WIB

Ipotnews - Emas menguat mendekati level kunci USD1.800, Selasa, karena dolar melemah dan imbal hasil riil Amerika merosot, meski kenaikannya dibatasi oleh kehati-hatian investor menjelang pertemuan Federal Reserve yang dapat memberikan rincian tentang pengurangan stimulus.
Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD1.800,46 per ounce pada pukul 01.39 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (27/7) atau Rabu (28/7) dini hari WIB. Emas berjangka Amerika Serikat ditutup sedikit berubah di USD1.799,8 per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) tergelincir 0,3%, menurunkan biaya emas bagi pemegang mata uang lainnya.
Juga, imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai rekor terendah, diterjemahkan ke dalam pengurangan  opportunity cost  memegang emas.
Logam mulia itu tertahan dalam kisaran perdagangan yang ketat selama beberapa pekan terakhir setelah sempat menembus USD1.830, gagal memanfaatkan imbal hasil US Treasury yang lemah.
"Emas harus dilihat dari perspektif lintas aset dan bukan hanya dari obligasi, dan dengan  return  yang kuat di pasar ekuitas, menghambat aliran modal ke emas," kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies di TD Securities.
"Untuk menembus lebih tinggi, harus ada beberapa hal negatif dan itu sekarang hanya dimanifestasikan dalam imbal hasil obligasi," kata Melek, sambil menambahkan bahwa data ekonomi yang lebih lemah ke depan kemungkinan akan mendorong harga emas lebih tinggi lagi.
Investor akan mencermati bagaimana The Fed menyeimbangkan percepatan inflasi dengan meningkatnya ancaman ekonomi dari varian Delta virus korona, dalam pertemuan kebijakan dua hari yang dimulai Selasa.
Lukman Otunuga, analis FXTM , juga mengatakan dalam sebuah catatan bahwa emas bisa tetap terikat dalam kisaran sampai pertemuan The Fed.
"Bank sentral yang  hawkish  dapat memberikan pukulan berat pada emas dengan imbal hasil nol. Namun, pertemuan yang dipenuhi dengan sikap yang  dovish  dapat meningkatkan daya tarik logam mulia tersebut, mungkin mengirim harga lebih tinggi."
Logam lainnya, perak tergelincir 1,8% menjadi USD24,71 per ounce, platinum menyusut 1,1% menjadi USD1.052,96 per ounce dan paladium anjlok 1,8% menjadi USD2.609,14 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM