Market Review Fixed Income 2017/01/20
Friday, January 20, 2017       10:24 WIB

Market Review
Pada Kamis (19/01) volume perdagangan SBN menjadi sebesar Rp9,9 triliun, turun dari Rp15,7 triliun pada Rabu (18/01) dengan frekuensi perdagangan menjadi 727 kali. Volume jual-beli obligasi korporasi pada Kamis (19/01) sebesar Rp387,9 miliar, naik dari Rp361,8 miliar pada Rabu (18/01) dengan frekuensi perdagangan menjadi 70 kali. Selanjutnya, harga rata-rata surat berharga negara (SBN) dengan 20 volume perdagangan tertinggi ditutup dengan harga 101,9, sedangkan harga obligasi korporasi ditutup dengan rata-rata harga di 101,06. Sementara itu, obligasi yang diperdagangkan antara lain FR0059 (jatuh tempo 15/05/27; 96,3; 7,5%) dan FR0071 (jatuh tempo 15/05/29; 107,7; 8%); obligasi Modernland I Tahap IB (07/07/20; 102,5; 11,6%; idA) dan obligasi Astra Dinamika Multi Finance (25/08/18; 102,1; 8,1%; idAAA).
http://ipot.id/?g=r/b/3c35n4
Ringkasan Berita
7 DRRR Dipertahankan Pada 4,75%

Bank Indonesia mempertahankan 7 DRRR pada 4,75% selepas rapat Dewan Gubernur pada 19 Januari kemarin. Selain dari 7 DRRR , fasilitas pinjaman dan simpanan juga dipertahankan pada 4% dan 5,5% oleh Bank Indonesia. Adapun alasan BI mempertahankan adalah karena prioritas terhadap pemulihan ekonomi domestik di tengah arus ketidakpastian yang bersumber dari AS dan China.

Tak Tunda Obligasi

Wahana Ottomitra Multiartha Tbk optimis bahwa surat utang yang diterbitkan pada tahun ini masih akan diminati investor meskipun Fitch Ratings Indonesia menempatkan  rating watch  negatif untuk perusahaan. Direktur utama Djaja Suryanto Sutandar mengatakan bahwa perubahan peringkat tidak akan menunda rencana penerbitan surat utang atau obligasi untuk mendapatkan pendanaan sebagai modal perusahaan. Adapun perubahan peringkat diyakini hanya akan mempengaruhi tingkat suku bunga. Pada 18 Januari 2017, Fitch Ratings Indonesia mengumumkan tindakan pemeringkat dilakukan kepada WOM Finance setelah aksi jual beli saham bersyarat dari PT Maybank Indonesia Tbk sebesar 68,6% kepada PT Reliance Capital Management.

Penerbitan Sukuk Dilakukan untuk Biayai 14 Proyek Kereta Api
Kementrian Perhubungan menyatakan 14 proyek reaktivasi KA pada 2017 akan didanai melalui penerbitan SBSN , yang secara akumulatif bernilai 50% dari total anggaran dan telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal sebesar Rp16 triliun. Anggaran Rp8 triliun lainnya berasal dari APBN untuk kegiatan satu tahun. Anggaran dari SBSN digunakan untuk kegiatan berdurasi 2-3 tahun, sementara anggaran dari APBN untuk kegiatan berjangka setahun. Kementrian Perhubungan mengadakan kontrak kerja sama dengan PT KAI yang mengadakan anggaran 2017 sebesar Rp98,5 miliar dari APBN .
Download PDF
Sumber : IPS RESEARCH

powered by: IPOTNEWS.COM