Market Review Fixed Income 2017/03/24
Friday, March 24, 2017       11:02 WIB

Market Review
Pada Kamis (23/03) volume perdagangan SBN menjadi sebesar Rp16 triliun dengan frekuensi perdagangan menjadi 778 kali. Volume jual-beli obligasi korporasi pada Kamis (23/03) menjadi sebesar Rp860,1 miliar dengan frekuensi perdagangan menjadi 146 kali. Selanjutnya, harga rata-rata surat berharga negara (SBN) dengan 20 volume perdagangan tertinggi ditutup dengan harga 104,4, sedangkan harga obligasi korporasi ditutup dengan rata-rata harga di 100,9. Sementara itu, obligasi yang diperdagangkan antara lain FR0072 (jatuh tempo 15/05/36; 103,8; 7,9%) dan FR0059 (jatuh tempo 15/05/27; 99,2; 7,1%); obligasi Bank Rakyat Indonesia I Tahap IIB (04/02/19; 102,5; 7,78%; idAAA) dan obligasi Permodalan Nasional Madani (03/11/21; 100; 9,5%; idA).
http://ipot.id/?g=r/b/3c377s
Ringkasan Berita
Penerbitan Sukuk Global Indonesia Pecahkan Rekor

Pemerintah mencatatkan rekor penerbitan sukuk terbesar dalam sejarah mencapai US$3 miliar untuk dua jenis sukuk bertenor lima dan sepuluh tahun. Sebanyak USid="mce_marker" miliar diserap untuk tenor lima tahun dan US$2 miliar dari sepuluh tahun dengan kupon efektif mencapai 3,75% dan 4,5% untuk masing-masing tenor. Sebelumnya pemerintah sempat pesimis terhadap penerbitan sukuk global dikarenakan investor mayoritas di Arab Saudi tengah mengalami pelemahan ekonomi. Pencatatan sukuk ini memutarbalikkan pesimisme tersebut.

Indomobil Finance Rilis PUB II Tahap IV Rp410 Miliar

PT Indomobil Finance Indonesia mencatatkan obligasi berkelanjutan II tahap IV sebesar Rp410 miliar. Penerbitan obligasi ini merupakan rangkaian terakhir dari penerbitan obligasi berkelanjutan II milik Indomobil Finance. Total PUB II milik Indomobil sebesar Rp3 triliun sudah mulai berjalan sejak 2015 dengan penerbitan sebesar Rp1,09 triliun pada 2015, Rp1,5 triliun pada 2016, dan Rp410 miliar pada 2017 ini.

Penerbitan NCD Mencapai Rp20,25 Triliun

Penerbitan sertifikat deposito yang dapat ditransaksikan di pasar ( Negotiable Certificate of Deposits, NCD)  sampai Mar17 mencapai Rp20,25 triliun, berdasarkan catatan Bank Indonesia. Selain itu, NCD yang berada dalam  pipeline  mencapai Rp5,4 triliun. Menurut Kepala Departemen Pengembangan Pendalaman Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsyah, animo bank dalam penerbitan NCD cukup tinggi, seperti terlihat dari banyaknya bank yang menerbitkan NCD, dan tidak didominasi oleh hanya satu bank. Namun demikian, di balik penerbitan yang cukup besar ini, nilai perdagangan NCD sendiri masih jauh dari harapan. Hingga saat ini, perdagangan NCD hanya mencapai RP5,3 miliar, salah satunya disebabkan karena tidak adanya payung hukum yang dapat melindungi transaksi teresbut. Oleh karena itu, BI mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/2/PBI/2017 tentang Transaksi Sertifikat Deposito di Pasar Uang. Adapun pokok-pokok aturan BI tersebut adalah mengenai penerbitan dalam bentuk tanpa warkat  (scriptless) , pembayaran bunga yang dilakukan secara diskonto, bisa diterbitkan dalam rupiah atau miliar, tenor minimal satu hingga 36 bulan dan didaftarkan di BI atau lembaga lain yang ditunjuk BI. Selain itu, pihak yang dapat menerbitkan NCD adalah hanya perbankan, sedangkan perusahaan pialan atau efek bertindak sebagai perantara transaksi NCD di pasar uang.
Sumber: Financial Times, Kontan, Investor Daily
Download PDF
Sumber : IPS RESEARCH

powered by: IPOTNEWS.COM