Ipotnews - Dalam ketidakpastian di pasar modal, sejumlah ETF dapat menjadi pilihan investor untuk meniminalkan risiko gejolak terhadap dana yang ditanamkan, sebut saja ETF RLQ45 yang berbasis indeks saham terlikuid LQ45 atau yang bersandar di saham indeks IDX30.
PT Indo Premier Investment Management ( IPIM ) mengungkapkan hal itu dalam catatannya yang dirilis, Senin (16/9).
"Lalu, bagi investor yang tertarik untuk mengambil posisi terkait ekspektasi penurunan suku bunga Bank Indonesia dalam bulan-bulan mendatang, ETF tematik yang berbasis saham finansial merupakan ETF yang kami rekomendasikan. Juga ETF tematik lain, , yang menawarkan eksposure ke saham-saham BUMN , yang telah menunjukkan kinerja paling mencorong dibandingkan perusahaan-perusahaan swasta lain di Indonesia," papar catatan tersebut.
Sebagai latar belakang, disebutkan bahwa prospek pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) masih mendung akibat ketidakpastian eksternal, meski ada kemungkinan penurunan suku bunga Bank Indonesia pekan depan. Hasil negosiasi perdagangan AS-China diyakini akan menjadi faktor utama pendorong ekuitas global.
Seiring itu, perlambatan signifikan dalam pertumbuhan perdagangan dunia pada 2019 kemungkinan akan menurunkan pertumbuhan Indonesia dan Bank Dunia telah mengindikasikan rencana untuk memangkas perkiraan pertumbuhan PDB Indonesia pada 2020 menjadi 4,9% dari sebelumnya 5,2%, dalam laporannya yang akan dirilis akhir bulan ini.
Sentimen negatif tambahan, pertumbuhan pendapatan perusahaan di Indonesia telah melambat menjadi kurang dari 7% pada semester I 2019 (1H19) berbanding perkiraan konsensus pasar yang di angka 10%. Jika benar, maka pelemahan ini melanjutkan penurunan pertumbuhan tahun lalu yang lebih lemah dari yang diperkirakan sebesar 7%.
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM
