Ipotnews - Sebagai upaya mempertahankan kelancaran arus logistik dan bongkar muat kendaraan, meski ada wabah corona PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk () tetap beroperasi normal.
Menurut Investor Relation, Reza Priyambada, upaya tersebut dijalankan dengan strategi pembagian shift bergilir bagi petugas operasional dan dibekali Alat Pelindung Diri (APD).
.Meski demikian, kegiatan ekspor dan impor khususnya untuk segmen CBU memang mengalami penurunan seiring beberapa negara tujuan ekspor sudah melakukan pembatasan dalam beberapa pekan terakhir ini.
Di antaranya, Malaysia dan Filipina sehingga praktis pengiriman untuk tujuan ke dua negara tersebut mengalami penyusutan untuk sementara waktu. Adapun pangsa pasar dari kedua negara tersebut ialah masing-masing sekitar 29% dan 1% dari total jumlah ekspor CBU.
Hingga pertengahan Maret 2020, total ekspor CBU ke Filipina mencapai 6.455 unit atau lebih rendah 1,56% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sejumlah 6.557 unit. Sementara, unit CBU yang di ekspor ke Malaysia hingga pertengahan Maret 2020 mencapai 128 unit atau turun 58,84% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sejumlah 311 unit.
Selain CBU, untuk segmen alat berat pun juga mengalami penurunan untuk kedua negara tersebut. Hingga pertengahan Maret 2020, pengiriman ekspor alat berat ke Filipina turun 32,43 YoY menjadi 25 unit. Sedangkan, ke Malaysia turun 58,82% menjadi 14 unit alat berat.
hingga kini masih belum membatasi kedatangan Kapal RoRo dan kapal-kapal tersebut masih bersandar sesuai jadwal rutin tetap. Akan tetapi, dari segi jumlah muatan ada pengurangan. Hal ini terpengaruh dari sejumlah negara yang telah melakukan kebijakan pembatasan aktivitas ekspor impor.
Sementara untuk kegiatan operasional di terminal domestik, terlihat meningkat sedikit sebesar 6,28% namun, untuk alat berat cenderung turun drastis mencapai 57,12% yang di sebabkan di beberapa daerah menerapkan kebijakan terkait dengan antisipasi penyebaran virus Covid-19.
''Selain itu, industri otomotif dalam negeri juga mengalami penurunan produksi dikarenakan beberapa komponen yang masih diimpor dari negara lain yang menerapkan kebijakan pembatasan tersebut,'' ujar Reza dalam keterangan tertulis seperti dikutip KONTAN, Kamis (26/3).
Sebagai informasi tahun ini mengalokasikan capex sekitar Rp 150 miliar - 250 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk investasi yaitu untuk perluasan lahan, perbaikan lahan, memperbaharui sarana infrastruktur, kemudian kegiatan pembangunan gedung parkir baru dan digunakan untuk akuisisi lahan.
Adapun sepanjang tahun lalu, mencatatkan jumlah kendaraan penumpang (CBU) yang ditangani sebanyak 581.272 unit atau tumbuh 37,97% ketimbang tahun 2018 sejumlah 421.288 unit.
Dari jumlah tersebut pencapaian kegiatan bongkar muat ekspor menyumbang sebanyak 330.788 unit atau naik 27,55% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 259.330 unit CBU mobil.
Selanjutnya, kegiatan impor tercatat sebesar 75.731 unit secara akumulasi dibandingkan dengan pencapaian di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 81.171 unit atau lebih rendah 6,70%. (winardi)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM