Mudahkan Likuiditas, Pilih ETF Saham Big Cap dan Sektor Finansial
Tuesday, May 07, 2024       09:16 WIB

Ipotnews - ETF Desk Indo Premier Sekuritas kembali merekomendasikan investor untuk tetap memilih emiten berkapitalisasi pasar yang besar guna memudahkan likuiditas dan memilih ETF yang berisi sektor finansial yang tinggi di atas lebih dari 50% bobot ETF.
"Pilihan ETF antara lain (Premier ETF SriKehati), (Premier ETF Pefindo I-Grade), ETF (Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap), (BNI-AM MSCI Indonesia ETF), dan (BNP Paribas IDX30 Growth ETF) kesemuanya ini adalah ETF yang bersifat passive (indexing)," papar ETF Desk dalam catatannya pagi ini, Selasa (7/5).
Global Market Wrap
Wall Street kembali ditutup menguat pada Senin kemarin setelah rilis angka tenaga kerja di Amerika yang lebih rendah memicu diangkatnya kembali narasi peluang pemangkasan suku bunga acuan The FED di FOMC Sept 2024.
DJI - 38,852 (+0.46%)
S&P500 - 5,180 (+1.03%)
NASDAQ - 18,093 (+1.13%)
SSEC - 3,140 (+1.16)
EIDO - 20.99 (+0.24%)
Indo 10Y Yield - 6.991 (+0.01%)
USD-IDR - 16,042 (-0.26%)
Sementara dari Eropa, mayoritas menguat dengan FTSE libur. Sementara dari komoditas, kondisi geopolitik antara Israel - Hamas masih menjadi perhatian dengan ketidakjelasan status gencatan senjata. Hal ini membuat harga Emas +1.4%, Minyak WTI +0.5%.
"Domestik, GDP 1Q24 Indonesia di +5.11% yoy yang lebih baik dari estimasi berpotensi memberi sentimen positif di IHSG . Sementara disisi lain, IDR menguat ke Rp16,020. Secara teknikal, IHSG bergerak di rentang support 7,100 dan resistance 7,200."
Berikut update untuk hari ini:
Macro: 1Q24 GDP di 5.1%, berpotensi menjadi pertumbuhan GDP tertinggi di FY24F. Rilis ini diatas estimasi kami dan konsensus. Konsumsi +6.6% yoy dengan pertumbuhan investasi menurun, hanya tumbuh +3.8% yoy. GDP kami prediksi di 5% yoy pada FY24F.
Metals:Rekap 1Q24, hanya 3 dari 7 penambang metal dalam radar kami yang telah merilis angka 1Q dimana dan dibawah estimasi dan inline. Kami melihat potensi bahwa , , , dan juga akan mencatat angka 1Q24 yang relatif rendah dari estimasi karena harga komoditas yang menurun. Kami melihat pasar belum priced-in terhadap harga komoditas dan momentum laba di 2Q24F. Maintain Overweight.
Telco: Rekap 1Q24, EBITDA di Rp31.7tn (+9% yoy; +4% qoq) inline estimasi kami dan konsensus. /ISAT mencatat rilis angka yang solid sementara sedikit lebih rendah dari estimasi. ARPU tercatat +3% yoy karena kombinasi kenaikan harga semenjak Nov23 dan faktor musiman (lebaran). Maintain Overweight.

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM