NIKL Pangkas Target Kinerja Tahun Ini
Tuesday, August 11, 2020       13:52 WIB

Ipotnews - Akibat terdampak pandemi Covid-19, PT Pelat Timah Nusantara Tbk () memangkas target kinerja untuk tahun ini. Sebelumnya, sempat memasang target pertumbuhan penjualan sebesar 10,67% dibanding realisasi tahun lalu.
sebelumnya mencatatkan penjualan sebesar US$ 163,08 juta di sepanjang tahun 2019. Dengan asumsi pertumbuhan 10,67% maka sebelumnya membidik penjualan sekitar US$ 180,48 juta.
Menurut Sekretaris Perusahaan , Pengky Frusman, pihak nya belum membeberkan berapa besaran revisi yang akan ditetapkan. Tapi ia menjelaskan bahwa target sebelumnya sulit untuk dicapai bila melihat kondisi pasar yang ada saat ini.
Menurutnya, permintaan  tinplate  tengah lesu, sebab hampir semua sektor industri pengguna  tinplate  sedang terpukul oleh imbas pagebluk corona (covid-19). Gejala ini sudah mulai dirasakan pada enam bulan pertama tahun ini.
Mengacu kepada materi paparan publik perusahaan sebelumnya, menyebutkan bahwa konsumsi  tinplate  nasional di semester I-2020 mengalami penurunan sebesar 5.88% secara tahunan atau  year-on-year  (yoy) dibanding semester I 2019.
Seiring dengan hal tersebut, penjualan bersih merosot 16,07% yoy menjadi US$ 69,73 juta di semester I 2020. Sebelumnya, penjualan bersih mencapai US$ 83,09 juta pada semester I 2019 lalu.
Di sisi lain, juga menderita rugi selisih kurs neto sebesar US$ 198.304 ndi semester I 2020. Padahal, berhasil mencetak laba selisih kurs neto sebesar US$ 1.291 pada semester I 2019 lalu. Akibatnya, laba bersih menyusut dari semula US$ 2,41 juta di semester I 2019 menjadi hanya US$ 290.053 di semester I 2020.
Sedikit informasi, berdasarkan materi paparan publik yang dirilis oleh perusahaan segmen pasar biskuit dan permen tercatat menyumbang 14,21% dari total penjualan bersih perusahaan di semester I 2020, menurun dari porsi sebelumnya yang mencapai 20,04% dari total penjualan di semester I 2019.
Sementara itu, segmen pasar cat tercatat menyumbang 15,39% dari total penjualan di semester I 2020, tidak banyak berubah dari porsi semula yang tercatat mencapai 15,75% dari total penjualan semester I 2019.
Adapun sebagian besar penjualan pada semester I-2020 diserap oleh segmen pasar susu yang tercatat menyumbang 37,17% total penjualan bersih. Sisanya berasal dari segmen makanan 15,12%, kimia 14,16%, minyak goreng 1,94%, kaleng umum 1,93%, dan buah & minuman 0,07%.
Dengan realisasi penjualan yang ada, menyebut telah menguasai pangsa pasar sebesar 63% di semester I 2020. Pengky bilang, ke depannya masih akan fokus memaksimalkan pangsa pasar yang ada. Hal ini akan dibarengi dengan upaya untuk mempertahankan arus kas perusahaan serta efisiensi di segala bidang.
Itulah sebabnya, memutuskan lebih selektif dalam alokasi belanja modal atau  capital expenditure  (capex). Sebagai informasi, tahun ini menganggarkan capex sebesar US$ 4,86 juta.
Sayangnya, belum memastikan apakah capex tersebut akan terserap seluruhnya hingga tutup tahun nanti. juga belum membeberkan berapa realisasi capex yang sudah terserap sejauh ini. "Terkait penggunaan capex dengan mempertimbanngkan kondisi pandemik, kami melakukan skala prioritas terhadap pembelanjaan capex agar tidak mengganggu arus kas perusahaan," papar Pengky seperti dikutip KONTAN, Senin (10/8). (winardi)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM