Ipotnews - Harga emas melemah, Jumat siang, karena meningkatnya selera risiko ( risk appetite ) di tengah tanda-tanda mencairnya eskalasi perdagangan Amerika-China yang menarik investor dari logam safe-haven itu.
Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi USD1.496,76 per ounce pada pukul 12.21 WIB, penyusutan sekitar 0,7% sejauh pekan ini dalam apa yang bisa menjadi penurunan mingguan ketiga beruntun, demikian laporan Reuters , di Bengaluru, Jumat (13/9).
Emas berjangka Amerika Serikat berkurang sekitar 0,2% menjadi USD1.504,30 per ounce.
"Lingkungan yang memanas antara AS dan China telah mendingin dan begitu juga harga (emas)," kata Sugandha Sachdeva, Vice President Religare Broking Ltd.
Kedua belah pihak melakukan gerakan perdamaian menjelang perundingan perdagangan yang dijadwalkan bulan depan, menurunkan suhu di antara mereka dan menghibur para investor.
Kamis, Presiden Donald Trump mengatakan lebih suka kesepakatan perdagangan yang komprehensif dengan China, tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan pakta sementara, bahkan ketika dia mengatakan perjanjian yang "mudah" tidak akan mungkin.
Ekuitas Asia menguat karena petunjuk perkembangan dalam perundingan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu, dan stimulus yang agresif dari Bank Sentral Eropa (ECB) membantu mendongkrak sentimen risiko.
Presiden ECB, Mario Draghi, berjanji stimulus tidak terbatas, Kamis, untuk menghidupkan kembali ekonomi zona euro yang mengalami tekanan.
Stimulus yang lebih besar dari perkiraan itu akan meningkatkan tekanan pada Federal Reserve dan Bank of Japan untuk melonggarkan kebijakan, pekan depan, untuk mendukung ekonomi dunia yang dihantui perlambatan pertumbuhan dan ancaman proteksionis terhadap perdagangan bebas.
"Gelombang besar pergerakan berikutnya dalam harga emas akan dipengaruhi hasil pertemuan The Fed mendatang...Harga cenderung berkisar antara USD1.480-1.550 per ounce dalam jangka pendek," kata Sachdeva.
Sementara itu, paladium turun 0,6% menjadi USD1.608,01 per ounce, setelah menembus level tertinggi sepanjang masa USD1.621,55 pada sesi Kamis, karena perselisihan terkait upah di tambang Afrika Selatan memicu kekhawatiran pasokan.
Logam autocatalyst itu berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan keenam berturut-turut, penguatan beruntun terpanjang sejak 2016.
Di antara logam lainnya, perak merosot 0,3% menjadi USD18,03 per ounce, sedangkan platinum turun 0,3% menjadi USD947,97. Platinum menyusut sekitar 0,6% sepanjang pekan ini setelah tiga kenaikan mingguan berturut-turut. (ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM