Optimisme Pemulihan Dongkrak Selera Risiko, Emas Merosot Lebih dari Satu Persen
Wednesday, May 27, 2020       03:37 WIB

Ipotnews - Emas merosot lebih dari 1%, Selasa, karena ekonomi utama terus melonggarkan pembatasan virus korona, memicu harapan untuk pemulihan ekonomi dan memperkuat selera risiko ( risk appetite ).
Harga emas di pasar spot tergelincir 1,1% menjadi USD1.710,95 per ounce pada pukul 24.41 WIB, setelah sebelumnya mencapai titik terendah sejak 13 Mei di posisi USD1.708,47 per ounce, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (26/5) atau Rabu (27/5) dini hari WIB. Emas berjangka Amerika Serikat ditutup melorot 1,7% menjadi USD1.705,60 per ounce.
"Ada nada  risk-on  di pasar, mendorong pembalikan arus  safe-haven  (emas)," kata Daniel Ghali, analis TD Securities.
Saham Wall Street melonjak karena investor semakin optimistis tentang memulai kembali bisnis dan vaksin virus korona potensial.
Spanyol meminta wisatawan asing untuk kembali mulai Juli, sementara Inggris akan membuka lagi ribuan pusat perbelanjaan bulan depan. Sejumlah negara bagian di Amerika juga secara bertahap melonggarkan pembatasan.
"Terobosan di bawah USD1.700 dapat membuka pintu menuju USD1.680 (untuk emas)," kata analis FXTM , Lukman Otunuga. "Namun demikian,  downside  cenderung ditopang oleh kekhawatiran seputar perdagangan, data ekonomi yang mengecewakan dan ketakutan mengenai pertumbuhan."
Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan Presiden Donald Trump begitu "jengkel" dengan Beijing mengenai virus korona tersebut dan masalah lainnya sehingga kesepakatan perdagangan bagi dia tidak sepenting seperti dulu.
Emas, penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian politik dan keuangan, melejit ke level tertinggi sejak Oktober 2012 pekan lalu, didorong oleh stimulus moneter dan fiskal, kekhawatiran resesi dan ketegangan AS-China.
"Permintaan investasi akan terus menguat karena stimulus Federal Reserve bakal tetap di tempatnya untuk waktu yang cukup substantif," kata Ghali lagi.
Logam lainnya, palladium menyusut 1,3% menjadi USD1.966,43 per ounce, platinum melorot 1,2% menjadi USD828,45 per ounce, sedangkan perak turun 0,5% menjadi USD17,12 per ounce.
Produksi penambangan di Afrika Selatan, produsen platinum terbesar di dunia dan produsen emas terkemuka, bisa turun 8-10% tahun ini karena pandemi virus korona, menurut Roger Baxter, CEO Minerals Council. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM