Ipotnews - PT Prodia Widyahusada Tbk () menyatakan prospek bisnis layanan kesehatan (healthcare) di Indonesia masih sangat menjanjikan di tahun ini dan tahun -tahun ke depan.
Dewi Muliaty, Direktur Utama menyatakan dengan potensi yang snagat baik tersebut, maka perseroan selalu menargetkan revenue double digit dari GDP Indonesia di tahun berjalan. Di sisi lain tata kelola BPJS dan asuransi swasta yang dinilai semakin baik juga memberikan harapan lebih tinggi bagi perseroan untuk terus mendorong peningkatan layanan.
"Kalau kita bekerja sama dengan healthcare provider di luar, pasti Prodia yang dicari terlebih dahulu karena kita sudah diketahui akan kualitas yang berstandar internasional," ujar Dewi dalam keterangannya, Jumat (19/4).
Meski peluang peningkatan kinerja membesar, namun dia tidak memungkiri adanya persaingan yang begitu ketat antar penyediaan layanan kesehatan. Hal ini memunculkan persaingan harga yang relatif tinggi sehingga perlu menyiasati dengan berbagai strategi.
"Kami tidak bermain di harga namun kami fokus pada kelengkapan layanan dan kualitas yang menjadi andalan di Indonesia," ulasnya.
Sementara itu Direktur Bisnis & Pemasaran , Indriyanti Rafi Sukmawati menyatakaan bahwa layanan BPJS berperan cukup penting bagi kinerja perusahaan. Di tahun 2023 saja pendapatan perseroan ditopang dari layanan BPJS sebesar
8,5 persen.
"Prinsip BPJS yang dilaksanakan Prodia berbeda dengan prinsip BPJS pada umumnya, namun kami juga tetap melayani pasien BPJS secara walk-in. Prinsip yang dijalankan Prodia untuk BPJS merupakan BPJS Project (Prolanis)," kata dia. (Marjudin)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM
