Download PDF
PT Widodo Makmur Perkasa Tbk () menjelaskan perusahaanya sudah membangun strategi untuk menjaga harga pasokan untuk pakan ternak.
Manajemen mempertegas bahwa tidak mungkin kenaikan harga pakan tidak berpengaruh bagi perseroan, tentu ada pengaruhnya, Widodo Makmur saat ini punya on farm 55% untuk kebutuhan pakan ternak dari kebutuhan intake untuk tahun depan.
Manajemen melanjutkan sekarang perseroan masih lebih banyak beli pakan sehingga harganya pasti akan mempengaruhi, karena desain harga pakan awal di Rp 5.500 namun sekarang di pasar sudah 6.000. Kenaikan Rp 500 pada pakan berdampak pada peningkatan cost production dari sisi pakan sebesar 2,5%. Namun, tahun ini perseroan masih optimis perusahaannya masih bisa tumbuh 300% dari tahun lalu, atau di atas Rp 7 triliun.
Manajemen melanjutkan hal yang sekarang terjadi adalah cycle bisnis yang saat sedang kontraksi. Nanti kedepannya angka keseimbangannya akan terjadi. Kalau harga pakan sedang tinggi, peternak rakyat bisa mengkonversi jagung ke sorgum, atau gandum, tapi perusahaan masih tetap menggunakan jagung.
Sebelumnya kalangan peternak pada pekan lalu sudah menemui Pemerintah di Istana Kepresidenan. Peternak mengeluhkan harga pakan jagung yang melambung tinggi sehingga banyak yang mengalami kerugian.
Presiden sudah menginstruksikan kepada jajaranya untuk menyelesaikan masalah kenaikan harga pangan ini. Keputusannya, Pemerintah telah menginstruksikan kepada Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan Muntuk menekan harga pakan jagung menjadi di kisaran Rp 4.500 kilogram.
Sumber : IPS RESEARCH
powered by: IPOTNEWS.COM