Pasar Antisipasi Sapu Bersih Demokrat, Dolar Bangkit dari Level Terendah 3 Tahun
Thursday, January 07, 2021       03:57 WIB

Ipotnews - Dolar melambung setelah jatuh ke level terendah dalam hampir tiga tahun, Rabu, dengan pasar mengantisipasi kemenangan Demokrat dalam pemilihan Senat Amerika Serikat di Georgia, yang akan membuka jalan bagi paket stimulus fiskal lebih besar.
Partai Demokrat memenangkan satu kontestasi Senat Amerika di Georgia, dan memimpin dalam pertarungan lainnya, Rabu, semakin dekat untuk mencundangi kubu Republik yang akan memberikan mereka kendali atas Kongres dan kekuatan untuk mengimplementasikan kebijakan Presiden terpilih Joe Biden.
Analis umumnya memperkirakan Senat yang dikendalikan Demokrat menjadi positif bagi pertumbuhan ekonomi secara global dan dengan demikian untuk sebagian besar aset berisiko, tetapi negatif bagi obligasi dan dolar karena anggaran dan defisit perdagangan Amerika semakin membengkak, demikian laporan  Reuters,  di New York, Rabu (6/1) atau Kamis (7/1) pagi WIB.
Karena pasar memperhitungkan Demokrat merebut dua kursi senat di Georgia, Indeks Dolar (Indeks DXY)--ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama--mencapai level terendah sejak Maret 2018 di 89,206, tetapi rebound, dan terakhir diperdagangkan naik 0,015% menjadi 89,48.
Mendorong ekspektasi langkah-langkah stimulus lebih lanjut adalah laporan yang lemah di pasar tenaga kerja dari ADP National Employment Report, yang menunjukkan penggajian swasta mencatat penurunan pertama mereka dalam delapan bulan karena lonjakan kasus virus korona. Namun, data pesanan pabrik untuk November melebihi ekspektasi dan mengindikasikan pemulihan sektor manufaktur yang berkelanjutan.
Tetapi setelah jatuh hampir 7% pada 2020 dan penurunan sebanyaknya 0,9% pada tahun ini, dolar berbalik lebih tinggi karena perdagangan yang  crowded  mulai melambat, yang juga didukung kenaikan suku bunga. Meski begitu, analis masih memperkirakan tren jangka panjang untuk  greenback  menjadi lebih lemah.
"Orang-orang  bearish  terhadap dolar sekarang selama setidaknya enam atau sembilan bulan," kata Minh Trang, pedagang mata uang di Silicon Valley Bank, Santa Clara, California. "Jelas sekali, kita harus beristirahat sesekali."
Euro melepaskan keuntungan sebelumnya dan hanya naik 0,11% menjadi USD1,2312, setelah di awal sesi melesat melewati resistance utama hingga setingginya USD1,2349.
Mata uang berisiko juga melonjak, dengan dolar Selandia Baru dan Australia menyentuh level tertinggi dalam hampir tiga tahun dan mempertahankan sebagian besar kenaikan bahkan saat  greenback  pulih kembali.
Pergerakan tersebut dibantu oleh serangkaian survei yang menunjukkan aktivitas manufaktur secara global terbukti cukup tangguh pada Desember, meski kasus virus korona meningkat.
Di tempat lain, Presiden Donald Trump meningkatkan ketegangan dengan Beijing, setelah menandatangani perintah eksekutif yang melarang transaksi Amerika dengan delapan aplikasi perangkat lunak China.
Setelah melonjak pada sesi Senin dan Selasa, yuan melemah, setelah Bank Sentral China ( PBOC ) tampaknya mengisyaratkan preferensi untuk langkah intervensi yang lebih moderat.
Yuan meroket sekitar 10% terhadap dolar sejak Mei lalu karena kebangkitan ekonomi China mendorong pemulihan pandemi dunia. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM