Pasar Sambut Laporan Keuangan yang Kuat, Wall Street Berakhir di Zona Positif
Wednesday, October 20, 2021       05:22 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menghijau, Selasa, karena perusahaan-perusahaan kakap terus melaporkan kinerja kuartal ketiga yang kuat, meredakan kekhawatiran bahwa kasus Covid yang terus bertahan dan kenaikan biaya akan menggagalkan pemulihan laba korporasi Amerika Serikat.
Indeks berbasis luas S&P 500 naik 0,74% atau 33,17 poin menjadi 4.519,63, penguatan untuk hari kelima berturut-turut, demikian laporan   CNBC  dan  Reuters,  di New York, Selasa (19/10) atau Rabu (20/10) pagi WIB.
Sepuluh dari sebelas sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan saham  health care , melejit 1,3% setelah turun 0,7% pada sesi Senin. Pendorong terbesar berikutnya adalah utilitas, yang naik 1,26% setelah jatuh hampir 1% pada perdagangan Senin.
Sementara, Dow Jones Industrial Average meningkat 198,70 poin, atau 0,56%, menjadi 35.457,31, sedangkan Nasdaq Composite Index bertambah 0,71% atau 107,28 poin menjadi 15.129,09.
Dow dan S&P 500 sekarang berada di posisi kurang dari 1% dari level tertinggi sepanjang masa masing-masing.
Anggota Dow, Travelers, melihat sahamnya melesat 1,6% setelah laporan laba kuartalan perusahaan asuransi itu melampaui ekspektasi.
Johnson & Johnson juga mengalahkan ekspektasi laba kuartal ketiga sebesar 25 sen per saham. Saham  health care  itu melambung 2,3%.
Membantu mendongkrak sektor  health care  adalah produsen obat Merck & Co Inc, yang melambung 3% sementara Pfizer Inc menguat 1,9% setelah merilis hasil studi obat Covid-19.
Pesaingnya, Atea Pharmaceuticals Inc, anjlok 66% setelah pil antivirus perusahaan itu, yang dikembangkan bersama Roche, gagal membantu pasien dengan gejala Covid-19 ringan dan sedang.
Procter & Gamble melanjutkan tren  bullish  itu dengan laba yang lebih baik dari perkiraan, tetapi sahamnya merosot hampir 1,2%. Raksasa produk konsumen itu mengatakan harus menaikkan harga untuk menutupi lonjakan biaya komoditas dan pengiriman, serta memperingatkan bahwa inflasi dapat terus berlanjut.
Di tempat lainnya, saham Walmart melejit 2,1% setelah Goldman Sachs memasukkan raksasa itu ke dalam "Americas Conviction List", dengan mengatakan sahamnya bisa reli hampir 40%.
Sejauh ini, 82% dari perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerjanya mengalahkan ekspektasi, menurut FactSet. Mempertimbangkan laporan itu dan perkiraan untuk yang akan datang, pertumbuhan laba kuartal ketiga akan mencapai 30%, menurut FactSet.
Laporan utama lainnya setelah bel Selasa termasuk Netflix dan United Airlines.
Kendati laporan kinerja emiten cukup kuat, investor mencari komentar dari perusahaan Amerika tentang masalah rantai pasokan dan inflasi.
"Sektor keuangan memulai musim laporang laba dengan awal yang kuat, tetapi jujur saja, Covid dan masalah rantai pasokan tidak akan memengaruhi kelompok ini. Sekarang menjadi sangat menarik untuk melihat apa yang akan dikatakan industri lain tentang kesehatan pemulihan ekonomi," kata Ryan Detrick, Chief Market Strategist LPL Financial.
Netflix dapat mengatur nada untuk laporan keuangan sektor teknologi musim ini. Tiga bulan lalu, raksasa  streaming  itu memperkirakan net pelanggan berbayar bertambah 3,5 juta, sementara analis memperkirakan sekitar 3,84 juta, menurut StreetAccount. Analis juga memperkirakan panduan pelanggan kuartal keempat sebesar 8,5 juta, yang akan menjadi prospek tertinggi sejak kuartal pertama 2019.
Saham Netflix diperdagangkan lebih rendah dalam enam dari tujuh rilis laporan keuangan terakhirnya.
Laba dari United Airlines bakal memberi investor ukuran tentang pemulihan aktivitas perjalanan dari pandemi. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM